System of Rice Intensification (SRI)
Penulis : Irfan Soleh
Pelatihan Pengelolaan Ekosistem Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan pada hari kedua saya datang agak telat, Pak Alik sedang membahas konsep System of Rice Intensification yang disingkat SRI. SRI adalah model budidaya padi intensif dan efisien dengan mengutamakan pengelolaan sistem perakaran yang berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman, air dan pemberdayaan kearifan lokal. Pada system ini 1 butir gabah tumbuh rata-rata 46,9 batang/rumpun, 202 butir/malai, 9473 butir per rumpun. saya akan tuliskan ilmu yang saya dapatkan pada pelatihan hari kedua ini dimulai dari menjawab beberapa pertanyaan berikut ini. apa saja keunggulan dari konsep atau metode SRI ini? apa saja point penting dari SRI organik?
Metode SRI menjadikan bahan organik sebagai jiwa nya tanah dan tidak bisa diganti dengan bahan lain. SRI mengolah tanah sebagai bioreaktor, membangun kembali keberagaman biota tanah dan meningkatkan produktifitas dengan intensifikasi proses, sehingga petani harus belajar ekologi tanah, harus memahami kondisi tanah, peranan serta fungsi bahan organik pada sifat fisik tanah, pada pelatihan hari kedua betul-betul dipraktikan, nanti kita akan bahas pada tulisan selanjutnya mengenai beragam uji tanah yang dipraktekan pada pelatihan.
Banyak poin yang didapatkan ketika menjadikan peranan dan fungsi kompos sebagai jiwa nya tanah, layaknya darah pada manusia. Poin-poinya adalah menetralisir pencemaran, memperbaiki drainase, mengikat air lebih banyak, melancarkan resapan air, sebagai nutrisi tanaman, memperbaiki derajat keasaman tanah, membuat rongga-rongga tanah, memadukan bahan-bahan penyusun tanah, mendukung kehidupan mikro dan makro organisme tanah, mewujudkan daur aliran energi, menahan dan mempertahankan air dalam tanah. poin-poin ini betul-betul kami dapatkan dari hasil praktek di pelatihan.
Keunggulan lain dari metode SRI ini adalah tanam pindah, tidak lebih dari 15 menit, bibit muda 5-7 hari, tunggal, dangkal, akar horizontal, tumbuh ruas batang lebih cepat, tidak mengalami stagnasi, tumbuh anakan lebih cepat, fase vegetatif lebih panjang dan produktif, potensi anakan cepat dan berpeluang banyak, akar tumbuh lebih cepat dan mudah penyerapan nutrisi. jarak tanamnya bisa 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, atau 50 cm x 50 cm. berdasarkan pengalaman biasanya umur 14 Hst jumlahnya 11 batang, umur 22 hari jumlahnya 26 batang, umur 30 hari jumlahnya 63 batang dan umur 42 hari jumlahnya 93 batang.
Pak Alik menyatakan bahwa tanaman padi bukan tanaman air tetapi tanaman yang membutuhkan air, bahkan beliau punya penelitian mengenai pengaruh penggenangan terhadap perkembangan penampang akar padi, yang tumbuh tidak tergenang tanam satu tumbuh bisa sampai seratus. sehingga kenapa metode SRI perlu dikembangkan karena pertama, produktifitas padi tinggi sehingga meningkatkan pendapatan petani. Kedua, menghemat air 40-50 persen dan menghemat bibit sampai 50 persen. Ketiga, sehat ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keempat, memelihara kesuburan tanah. Kelima, membangun dan mengembangkan kemandirian. Keenam, menumbuhkan gotong royong dan kerjasama.
Terdapat 8 poin penting SRI Organik yaitu 1) berpotensi untuk mengembangkan jumlah anakan. 2) dapat diakses petani kecil untuk meningkatkan kesehatan makanan, sedangkan bagi petani skala besar bisa menjadi peluang bisnis. 3) bersifat ekonomis, karena hasilnya menguntungkan dan ramah lingkungan. 4) berperan sebagai pertanian modern karena didasarkan kepada ilmu pengetahuan biologi. 5) berpeluang untuk terus ada pengembangan berupa inovasi berkelanjutan bagi petani dan evaluasi riset. 6) berkembang sebagai pengetahuan karena terus menerus memerlukan evaluasi dan pertimbangan akhir. 7) berperan sebagai paradigma baru karena lebih mempertanyakan dibanding dengan menjawab. 8) bukan sebagai spekulasi, bukan juga dari sebuah kebijakan tetapi dari sebuah fakta.
Jujur saya semakin yakin akan metode SRI ini karena Pak Alik betul-betul menjelaskan secara detail dan berdasarkan pengalaman selama puluhan tahun bahkan hampir kurang lebih 40 tahun beliau berkecimpung dengan metode SRI ini. pantas saja banyak negara luar yang memanggil beliau untuk mengembangkan metode Ekosistem Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan ini untuk dikembangkan di luar negeri. jujur saya merasa sangat tercerahkan dari pelatihan ini. tulisan selanjutnya saya akan membahas tentang ekologi tanah dengan berbagai uji pada tanah dari mulai uji tekstur, uji struktur (daya kapiler, kemampuan menyerap air) dan aerasi. nantikan tulisan selanjutnya.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 13 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar