Jumat, 13 Desember 2024

Pengujian Sifat Kimiawi Tanah


 Pengujian Sifat Kimiawi Tanah


Penulis : Irfan Soleh


Pada umumnya lahan yang subur harus memenuhi tiga aspek, yakni subur secara kimia, subur secara biologis, dan subur secara fisik. Subur secara biologis artinya lahan memiliki berbagai kandungan penting secara alami. Subur secara biologis ini mempengaruhi sifat tanahnya. Kemudian subur secara fisik artinya tanah menyediakan dua unsur penting, yakni unsur udara serta unsur air. Terakhir, kategori subur secara kimia adalah kondisi lahan setelah dilakukan pengujian tanah terbukti telah memiliki banyak kandungan penting demi kesuburan tanaman. Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas pengujian sifat fisik tanah dan pada tulisan ini kita akan membahas pengujian sifat kimiawi tanah


Secara umum definisi subur secara kimiawi untuk sebuah lahan adalah lahan yang memiliki unsur-unsur hara yang seimbang. Dimana keseimbangan tersebut harus mendukung pertumbuhan tanaman secara baik. Unsur hara tanah adalah unsur kimia atau mineral yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Unsur hara dalam tanah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Pertama, Unsur hara makro contohnya adalah Nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S). Fungsinya adalah Nitrogen membentuk sel dan jaringan, fosfor merangsang pertumbuhan akar, kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat, kalsium merangsang pembentukan bulu-bulu akar, magnesium berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil)


Kedua, Unsur hara mikro contohnya adalah Tembaga (Cu), boron (B), besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), molibdenum (Mo). fungsinya adalah Tembaga dan besi berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), mangan memperlancar proses asimilasi, seng mengaktifkan beberapa jenis enzim pada tanaman. Unsur hara tanah berasal dari berbagai faktor, salah satunya adalah batuan induk. Namun, ketersediaan unsur hara dalam tanah tidak selalu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Untuk mengatasi hal ini, unsur hara dapat ditambahkan dalam bentuk pupuk salah satunya adalah pupuk organik 


Pengujian sifat kimia tanah dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah. Sifat kimia tanah yang diuji pada pelatihan hari kedua adalah tingkat pH tanah, dari hasil pengujian terbukti tingkat pH tanah yang memakai bahan organik paling baik dengan pH 7 sementara tanah biasa dan tanah campur pasir yang diambil dari daerah sukamaju Ciamis pH nya hanya dikisaran angka 5. Kemudian kami juga melakukan uji daya hantar listrik yaitu metode untuk mengukur kemampuan tanah dalam menghantarkan arus listrik dan hasilnya terbukti tanah yang memakai bahan organik daya hantar listriknya yang paling baik dibuktikan dengan lampu nya menyala sementara tanah biasa dan tanah campur pasir lampu nya tidak menyala


Kami juga menguji media jamur merang dan ternyata setelah ditambah Mikro Organisme Lokal (MOL), daya hantar listriknya bagus sama seperti tanah yang dicampur dengan bahan organik, tinggal PR nya sekarang bagaimana proses pembuatan MOL dan bagaimana hasil proses pengujian sifat biologi tanah? insya Allah akan kita praktekan pada hari ketiga yaitu hari sabtu 14 desember 2024. Tidak hanya pembuatan MOL tetapi juga praktek Tanaman Obat Keluarga, saya akan membuat tulisan khusus mengenai tanaman obat dimulai dari bagaimana proses aliran energi dan nutrisi. Intinya kami diajarkan pak Alik bagaimana menguji sifat fisik tanah, sifat kimiawi tanah dan sifat biologi tanah agar memahami dari hasil praktek seperti apa tanah atau lahan yang subur secara fisik, kimiawi dan lahan subur secara biologi.


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 14 Desember 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar