Minggu, 08 Desember 2024

Metodologi Pengajaran Kitab Alfiyah Ibnu Malik


 Metodologi Pengajaran Kitab Alfiyah Ibnu Malik

Penulis : Irfan Soleh


Malam minggu bertepatan dengan 7 Desember 2024, Alhamdulillah kelas 12 SMAIT IRFANI Quranicpreneur Bilingual School yang juga santri 3 Tsanawi Pesantren Raudhatul Irfan berhasil mengkhatamkan pengajian Kitab Alfiyah karya Syekh Abu Abdillah Muhammad Jamaludin bin Abdullah bin Malik al Andalusi dengan penjelasan syarah dari Qadhi al-Qudhat Bahaudin Abdullah bin Aqil. Para santri mulai mengkaji kitab alfiyah dari mulai kelas 10 SMAIT IQBS tepatnya pada tanggal 10 juli tahun 2022. Beragam metode pengajaran penulis coba lakukan dalam kurun waktu kurang lebih 2,5 tahun, metode apa saja yang kami praktekan dalam pengajian kitab alfiyah ini?


Kitab Alfiyah Ibnu Malik merupakan salah satu rujukan utama dalam pembelajaran tata bahasa Arab (nahwu dan shorof) yang diajarkan di pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Sebagai kitab yang memuat seribu dua bait tentang kaidah bahasa Arab, metode pengajarannya membutuhkan pendekatan yang sistematis agar efektif dan dapat dipahami oleh pelajar. Beberapa metodologi pengajaran Alfiyah Ibnu Malik yang banyak diterapkan diantaranya adalah Pendekatan Hafalan, Penjelasan atau syarah, metode analisis gramatikal (i'rob), penggunaan media visual atau audio, latihan dan evaluasi berkala, mind mapping dan project based learning


Pertama, Pendekatan Hafalan (Tahfizh). Salah satu ciri utama pengajaran Alfiyah adalah memulai dengan menghafal bait-baitnya. Matan bait yang ringkas dan ritmis membuatnya lebih mudah untuk dihafal. Guru biasanya membimbing santri untuk menghafal bait demi bait secara bertahap, mulai dari bagian dasar seperti bab al-kalam hingga kaidah-kaidah yang lebih kompleks. Tujuannya Memastikan pelajar memiliki landasan hafalan yang kokoh sebelum melanjutkan pada pemahaman mendalam. Metodenya Guru membacakan bait dengan nada tertentu yang diikuti oleh pelajar hingga hafal atau dibaca berulang-ulang dengan nada kekinian 



Kedua, Syarah dan Penjelasan. Setelah hafalan, pengajaran berlanjut pada syarah (penjelasan) dari setiap bait. Guru menjelaskan makna, struktur kalimat, dan aplikasi praktis dari kaidah yang tertuang dalam bait. Pendekatan Syarah Menggunakan kitab syarah seperti Syarh Ibnu Aqil. Penjelasan diberikan dengan memberikan contoh konkret penggunaan kaidah dalam kalimat Arab. metode yang dipakai bisa dengan diskusi Interaktif sehingga santri didorong untuk bertanya jika ada bagian yang sulit dipahami. Ketiga, Metode Analisis Gramatikal (I'rab). Pengajaran Alfiyah juga menekankan pada praktik i'rab, yaitu analisis perubahan akhir kata dalam struktur kalimat. Pelajar diminta untuk menerapkan kaidah yang dipelajari dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an, hadis, atau teks Arab lainnya atau bisa juga mengi'rob matan bait alfiyahnya. Tujuannya Melatih pelajar untuk memahami struktur gramatikal bahasa Arab secara praktis. Metode yang digunakan Guru memberikan contoh kalimat untuk dianalisis bersama di kelas atau menyuruh santri mengi'rob matan bait yang akan dikaji



keempat, Penggunaan Media Visual dan Audio. Dalam konteks modern, beberapa lembaga menggunakan media visual seperti slide atau video untuk mempermudah penjelasan. Rekaman audio juga digunakan untuk membantu pelajar menghafal bait Alfiyah. Keunggulannya Media ini membantu pelajar memahami konsep yang kompleks dengan cara yang lebih sederhana dan menarik. Kelima, Latihan dan Evaluasi Berkala. Pelajar diberikan latihan tertulis atau lisan untuk memastikan pemahaman mereka terhadap materi. Guru biasanya memberikan soal-soal yang menguji hafalan, pemahaman, dan kemampuan i’rab pelajar. Metode Evaluasi bisa dengan Hafalan rutin di depan guru, Latihan analisis gramatikal tertulis, dan Diskusi kelompok untuk membahas penerapan kaidah.


Keenam, metode mind mapping. kami membuat penjelasan atau syarahnya dalam bentung bagan-bagan yang kami sebut sebagai mind mapping. hal ini akan mempermudah pemahaman pelajar atau santri sehingga yang awalnya terlihat jelimet menjadi tergambar dan simple atau mudah difahami. Ketujuh, kami juga berupaya membuat project based learning dimana murid dibagi kelompok yang kemudian diintegrasikan dengan kitab lain atau dengan qur'an dan hadits untuk praktek nya. setelah dibagi kelompok kemudian nantinya masing-masing dari mereka akan mempresentasikan hasilnya didepan kelas. metode terakhir dengan praktek mengajarkan cukuf efektif dan karena mereka menjadi aktif mengkaji dan menelaah terlebih dahulu sebelum melakukan presentasi



Metodologi pengajaran Alfiyah Ibnu Malik menggabungkan hafalan, penjelasan, analisis, dan evaluasi untuk memastikan pelajar memahami tata bahasa Arab secara menyeluruh. Pendekatan ini tidak hanya relevan dalam konteks tradisional, tetapi juga dapat disesuaikan dengan teknologi modern untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif. Dengan pengajaran yang tepat, kitab Alfiyah tetap menjadi landasan utama dalam penguasaan bahasa Arab di dunia Islam. Kami mencoba beragam metodologi pengajaran agar para santri tidak bosan karena mengkhatamkan 1002 bait dalam kurun waktu dua tahun setengah bahkan hampir tiga tahun itu tidak mudah, perlu keistiqomahan baik dari pelajar atau santrinya juga dari gurunya, kami sebagai guru harus bisa kreatif dan inovatif memberikan ragam metode pengajaran agar materi kitab alfiyah bisa mudah difahami dan tentunya bisa betul-betul membantu para pelajar membaca kitab-kitab karya para ulama yang sangat banyak jumlahnya dari berbagai fan ilmu, mohon do'anya mudah-mudahan ilmu kami bermanfaat barokah dunia akherat, amin.


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 8 Desember 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar