MERAIH CITA-CITA MENJADI PERWIRA TNI
MELALUI PENDIDIKAN AKMIL
Penulis : Daniyel
Libaisy Safaraz Madani
Assalamu’alaikum,
salam kenal semuanya nama saya Daniyel Libaisy Safaraz Madani dari Kelas 9.2 SMPIT
Irfani QBS, Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis. Artikel saya ini mungkin sedikit beda, tidak akan membahas
rangkaian study tour lagi seperti temen-temen yang lainnya, tapi tulisan saya ini merupakan proposal hidup, yang saya tulis sebagai bentuk buah tangan juga dari salah satu sesi
pematerian yang ada di destinasi study tour yaitu ketika di UIN Suka. Kami diberikan pemahaman untuk membuat proposal hidup dari diri kita masing-masing. Berikut proposal hidup saya
melalui artikel dengan judul MERAIH CITA-CITA MENJADI PERWIRA TNI MELALUI
PENDIDIKAN AKMIL.
Lahir di
lingkungan militer dan mengalami kehidupan di lingkungan militer sampai
menginjak remaja mempengaruhi saya dalam berkeinginan bagaimana di masa depan.
Lingkungan mendorong saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Perwira TNI
di masa depan. Hal biasa, berpindah dari suatu tempat ke tempat lain begitu
juga dengan saya karena harus mengikuti pindahnya dinas Ayah saya. Sayapun
mengingat serta melihat bagaimana kehidupan Tentara, seiring berjalannya waktu
bukan hanya keteraturan dan kedisiplinan serta tanggungjawab saja yang saya
saksikan akan tetapi sudah bisa menilai secara pribadi terutama saya makin
fokus mengamati ke kehidupan dalam hal penerapan nilai dan aturan agama.
Walaupun saya hidup dilingkungan militer akan tetapi sedari kecil saya
dikenalkan dengan nilai dan ajaran mengenai agama seperti belajar ngaji,
sholat, puasa, dan lain-lain serta sedikit-sedikit diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari saya.
Ketika kita
masih berada di lingkungan sekitar yang secara umum kehidupan agamanya baik dan
normal dalam artian standar sayapun masih merasa baik-baik saja, aman, dan
nyaman apalagi masih anak-anak tidak ada beban karena merasa ada
sandaran, penuntun, dan pembimbing. Akan tetapi ketika berpindah ke suatu tempat
atau daerah yg kehidupan agamanya sudah tidak seperti yang saya tahu dan kenal
sayapun merasa tidak nyaman, apalagi itu terjadi pada kehidupan kami yang
notabene saya beserta keluarga hidup disana yaitu di lingkungan militer di
suatu satuan yang berada di Sulawesi bagian utara. Saya mulai protes
"Bunda, kok seperti ini ya di sini tidak seperti di Kita di Jawa
Barat" itu celoteh saya.
Saya mengira
"Oom-Oom Tentara" begitu panggilan kami untuk Oom-Oom Tentara yang
kamihormati dan kami cintai mereka adalah tidak tahu semua. Ternyata merekapun
Oom-OomTentara banyak yang tahu dan pintar ngaji dan ilmu agamanya bagus. Akan
tetapi yang terjadi kalau tidak memiliki pengaruh susah juga untuk
melaksanakannya. Dari keadaan seperti itusaya punya keinginan untuk menjadi TNI
tapi harus Perwira dan harus dari Akademi Militer atau Akmil dan sudah tentu
sayapun harus punya ilmu agama yang baik, TNI tidak hanya siap fisikdan mental
untuk perang dan menjaga perdamaian bangsa dan negara serta wawasan kebangsaan
saja akan tetapi harus dibarengi pegangan agama yang baik dan normal standar tidak
"ngacapruk". Tapi salut untuk Oom-Oom Tentara yang walau tanpa
bimbingan hanya mengandalkan ilmu agama yang pernah mereka dapatkan sebelum
mereka jadi Tentara, mereka masih terus berjalan dengan agamanya dan saya
pernah merasakan hidup di lingkungan militer tapi serasa di " kota
santri". Militer dan agama, kehidupan saya selalu dipandu oleh dua aspek
tersebut, yang memberikan keseimbangan dalam setiap keputusan yang saya ambil.
Meskipun
lingkungan saya berubah seiring waktu, prinsip ini tetap menjadi pijakan dalam
menjalani kehidupan yang lebih baik. Lingkungan militer yang saya sukai, Oom-Oom
Danton yang Jebolan AKMIL yang gagah yang bisa dijadikan panutan oleh saya
karena kebaikannya dan budi pekertinya , situasi yang kurang pas yang dipandang
masalah yang harus diatasi, semua itu menjadi pemantik bagi saya dan saya
sangat yakin dengan cita-cita saya untuk menjadi seorang Perwira TNI melalui
pendidikan AKMIL agar saya memiliki pengaruh dan wewenang dalam berkehidupan
sebagai TNI untuk berkontribusi pada bangsa, negara, dan agama, juga keluarga
secara optimal dan tetap berpegang pada agama. Menjadi seorang Perwira TNI yang
profesional, berkualitas, dan siap mengemban tugas serta tanggungjawab serta
memberikan kontribusi untuk bangsa negara dan agama serta keluarga. Strategi
dan Langkah-langkah:
1. Jangka Pendek
- Menyelesaikan pendidikan di SMP dengan nilai akademik yang unggul minimal 90.
- Meningkatkan kemampuan fisik dengan olahraga rutin
- Mengembangkan sikap ataupun sifat kepemimpinan dalam sekolah dan lingkungan.
- Menjalani pendidikan pesantren dengan baik prestasi baik nilai minimal 90
2. Jangka
Menengah
- Masuk SMA dan lulus SMA dengan prestasi akademik baik minimal nilai 90. Fokus pada Mata Pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Serta mengikuti Bimbingan belajar Masuk AKMIL.
- Melatih kemampuan fisik. Lakukan latihan harian lari, push-up, sit-up, full-up, renang, bergabung dalam ekstrakurikuler olahraga, dan mengikuti bimbingan fisik.
- Mengembangkan kepemimpinan dan kepribadian yang baik
- Aktif dalam berorganisasi di sekolah dan pondok
- Mengikuti kegiatan social
- Mengembangkan ketahanan mental melalui publik speaking dan latihan tes wawancara, pengendalian emosi, dan beradaptasi dalam segala situasi
- Mempelajari Ilmu agama dengan baik pada gurunya
- Mengikuti seleksi AKMIL dengan persiapan yang matang
- Dukungan Keluarga dan Guru. Peran keluarga dan guru dalam memberikan motivasi dan bimbingan spiritual, menyediakan fasilitas untuk pendidikan dan latihan fisik, serta menciptakan lingkungan yang mendukung cita-cita saya.
3. Jangka Panjang
- Menjadi Perwira TNI yang profesional, berbudi pekerti luhur, berintegritas dan taat beragama, serta berkontribusi dalam kedaulatan dan memajukan bangsa; negara; agama; serta keluarga.
- Menganalisis setiap tahapan dan pencapaian langkah dan capaian tujuan.
Proposal ini
dikhususkan pada cita-cita dan langkah menggapai cita-cita saya menjadi
seorang Perwira TNI melalui pendidikan Akademik Militer atau AKMIL yang
berkontribusi untuk bangsa negara serta keluarga. Usaha yang konsisten,
do'a yang tulus, serta dukungan dari keluarga; guru; berbagai pihak, InshaAllah
cita-cita saya tersebut dapat tercapai.
Semoga proposal
ini bermanfaat dan menjadi acuan, semuanya Allah SWT. muluskan langkah-langkah
dan pencapaiannya dalam kehidupan saya, aamiin.
Menyala Abangku✨✨๐คฉ๐๐คฒ๐ฅฐ๐๐๐ช
BalasHapus