Kurikulum Pelatihan Aliksa Organic SRI Consultant
Penulis : Irfan Soleh
Pada hari kamis, 12 Desember 2024, saya menghadiri acara Pelatihan Pengelolaan Ekosistem Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan dan Pengembangan Tanaman obat keluarga Kabupaten Ciamis. Narasumbernya Prof. Ir. Alik Sutaryat founder Aliksa Organik SRI Consultant, saya sangat tertarik hadir pada acara tersebut karena kehadiran Prof Alik yang terkenal dengan konsep Sistem Intensifikasi Padi (System of Rice Intensification/SRI) Organik. Prof Alik bisa memaparkan dengan sangat jelas kenapa kita harus hijrah menjadi petani yang mengimplementasikan ekosistem yang tidak hanya sehat dan ramah lingkungan tetapi juga berkelanjutan. Saya akan tulis hasil pelatihan kedalam beberapa tulisan dan di tulisan pertama ini kita akan berkenalan dulu dengan Aliksa Organik SRI Consultant dan memaparkan materi apa saja yang kita pelajari pada pelatihan ini
Pada acara pembukaan, hampir mayoritas pengisi sambutan memaparkan bahwa ekositem pertanian kita sedang tidak baik-baik saja karena sudah banyak 'racun' yang kita berikan pada tanah. Prof Aliksa mengawali pembahasan secara general dengan menyatakan bahwa telah terjadi kerapuhan alam khususnya pertanian itu sampai 80 persen maka lahirlah organisasi yang disingkat Gacor, gabungan aksi ciamis cinta organik dimana kerangka tujuannya itu adalah memulihkan ekosistem bumi yang saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Pak Kadis memperkuat dengan memaparkan hasil kajian penyebaran lahan pertanian banyak yang terdegradasi alias banyak lahan yang sakit. Pelatihan yang Narasumbernya dari Aliksa Organik SRI Consultant berupaya menyadarkan kita semua dan memberi solusi apa yang harus dikerjakan
Aliksa Organik SRI Consultant adalah lembaga konsultan yang fokus pada penerapan metode pertanian organik berkelanjutan, termasuk Sistem Intensifikasi Padi (SRI) organik. Mereka memanfaatkan pendekatan pengelolaan tanaman, tanah, dan air secara efisien dengan menggunakan kompos dan Mikro Organisme Lokal (MOL). Metode ini dirancang untuk meningkatkan hasil panen dengan biaya produksi rendah, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Selain budidaya padi, Aliksa juga memberikan pelatihan dalam budidaya tanaman obat keluarga (TOGA), sayuran organik, dan perikanan darat organik. Mereka mengutamakan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman, membantu petani untuk membangun kelompok tani yang mandiri dan berorientasi agribisnis.
Aliksa Organik telah bekerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas untuk mendukung praktik pertanian sehat di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu dampak nyata metode SRI adalah peningkatan hasil panen hingga 40-50% dengan penggunaan air dan biaya yang lebih rendah. Keberhasilan ini sering mendorong petani lain untuk mengadopsi teknik ini, meskipun pada awalnya ada banyak resistensi dari masyarakat setempat. Menariknya sebelum masuk ke pembahasan, Prof Alik membagi peserta kedalam tiga kelompok. kelompok pertama membahas varietas tanaman padi apa yang pernah ditanam kemudian hama apa saja yang biasanya muncul. kelompok kedua membahas perbedaan kondisi tanah dahulu dengan sekarang dan kelompok tiga bagi yang masih menggunakan pupuk kimia, pupuk kimia apa yang biasa digunakan.
Pelatihan ini durasinya tiga hari. Pada hari pertama diawali dengan apa yang diharapkan peserta, masing- masing peserta menyebutkan tujuan dan harapan kenapa ikut pelatihan. contohnya saya menyatakan harapan ingin pesantren Raudhatul Irfan swasembada beras, kami punya lahan sawah kurang lebih 400 bata dan ingin hasilnya memenuhi kebutuhan makan 300 santri. kemudian Prof Alik membahas kenapa pertanian yang konvensional yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia itu berbahaya. Solusinya adalah pertanian yang Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB) (nanti akan kita bahas pada tulisan kedua ya). Kemudian pada hari kedua kita akan membahas ekologi tanah dari mulai sifat fisik tanah, sifat biologi tanah dan sifat kimia tanah. Pada hari ketiga yang akan dibahas adalah konsep S.R.I, T.O.G.A dll nanti kita akan bahas pada tulisan selanjutnya, insya Allah.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 12 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar