Ekologi dan Pengujian Sifat Fisik Tanah
Penulis : Irfan Soleh
Menurut Pak Alik Program pembangunan pertanian perlu mengacu pada wacana ekologi untuk masyarakat sesuai dengan jiwa pembangunan pertanian berkelanjutan. saat ini nilai ekologi dan konsep pertanian berkelanjutan masih sekedar wawasan, sehingga pada prakteknya masih menyimpang dari kaidah-kaidah ekologis. Agar tidak menyimpang, pada pelatihan hari kedua kami diajarkan mengenai wawasan ekologi tanah khususnya pengujian pada sifat fisik tanah dari mulai uji tekstur tanah, uji daya kapiler (kemampuan tanah menyerap air), dan uji aerasi tanah. apa yang dimaksud dengan ekologi tanah? apa fungsi ekologi tanah? bagaimana hasil pengujian sifat fisik tanah pada tiga jenis tanah yang berbeda, tanah manakah yang unggul? mari kita jawab satu per satu.
Ekologi tanah adalah studi tentang hubungan antara komponen biotik (organisme hidup) dan abiotik (mineral, air, udara) dalam tanah. Tanah tidak hanya berfungsi sebagai media tumbuh tanaman, tetapi juga sebagai habitat bagi mikroorganisme dan fauna kecil yang berperan dalam siklus nutrisi, dekomposisi bahan organik, dan pembentukan struktur tanah. Fungsi Ekologi Tanah ada tiga yaitu Pertama, Siklus Nutrisi: Mikroorganisme tanah mengubah bahan organik menjadi nutrisi yang dapat diserap tanaman. Kedua, Pengelolaan Air: Tanah menyimpan air untuk kebutuhan tanaman dan mengatur aliran air ke ekosistem sekitarnya. Ketiga, Pengendalian Hama: Organisme tanah membantu mengendalikan patogen melalui kompetisi alami.
Dengan menjaga keseimbangan ekologi tanah, petani dapat meningkatkan kesuburan, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, dan mencegah degradasi lingkungan. Praktik seperti penggunaan kompos, rotasi tanaman, dan pengurangan pengolahan tanah adalah langkah untuk melestarikan ekosistem tanah. Sehingga Ekologi tanah adalah kunci keberlanjutan pertanian dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Pada pelatihan hari kedua ini kami juga melakukan beragam Pengujian Sifat Fisik Tanah dimulai dari Tekstur, Daya Kapiler, hingga aerasi Aerasi. Pengujian sifat fisik tanah dilakukan untuk memahami karakteristik tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Berikut adalah hasil uji pada tiga jenis tanah: tanah biasa, tanah pasir, dan tanah dengan bahan organik. Hasil pengamatan kami pada tanah sawah dan tanah sawah plus pasir terdapat beberapa kekurangan yaitu Pertama, Tekstur terdiri dari debu dan liat (didominasi oleh liat). Kedua, Tanah sawah cepat menguapkan air sehingga mudah kering, retak dan belah. Ketiga, Drainase tanah sawah jelek (menggenang). Keempat, tidak bisa mengikat air dan Kelima, sirkulasinya sangat jelek. Sedangkan Tanah sawah yang ditambah bahan organik mempunyai beberapa keunggulan yaitu Pertama, menyatukan memadukan dan mengasosiasikan bahan-bahan penyusun tanah (pasir, debu, liat). Kedua, Menahan, menyimpan dan mempertahankan air didalam tanah. Ketiga, Drainase nya sangat bagus. Keempat, dapat mengikat air lebih banyak dan Kelima, Sirkulasinya bagus.
Bisa kita simpulkan Pertama, dari uji tekstur tanah, Tanah dengan Bahan Organik teksturnya lebih gembur karena bahan organik meningkatkan agregasi tanah. Kedua, dari Uji Daya Kapiler Tanah, Tanah dengan Bahan Organik: Daya kapiler tinggi; bahan organik meningkatkan retensi air. Ketiga, dari Uji Aerasi Tanah, Tanah dengan Bahan Organik: Aerasi optimal; pori-pori mikro dan makro lebih seimbang. Tanah dengan bahan organik menunjukkan hasil terbaik dalam menyimpan air, mendukung aerasi, dan menjaga tekstur tanah. Menambahkan bahan organik dapat meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanah untuk pertanian berkelanjutan.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 13 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar