Cara Membuat Mikro Organisme Lokal
Penulis : Irfan Soleh
Mikro Organisme Lokal atau disingkat menjadi MOL adalah cairan yang terbuat dari bahan-bahan organik yang disukai oleh bakteri dengan cara dan waktu yang ditentukan. Fungsi MOL adalah sebagai dekomposer, bio aktivator, reaktor, dan nutrisi langsung bagi tanaman. Pada hari ketiga Pelatihan Ekosistem Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan, kami diajarkan membuat ragam MOL dari rebung bambu, bonggol pisang, keong mas, daun gamal, buah maja/labu, buah-buahan yang rasanya manis dan MOL nasi. kenapa kita pakai bahan-bahan tersebut sebagai bahan utama? apa saja bahan tambahannya? bagaimana cara pembuatannya? seperti apa dosis pembuatannya? bagaimana proses fermentasinya?
Bahan utama yang pertama adalah Rebung Bambu atau dalam bahasa sunda dinamakan iwung, didalamnya terdapat Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) yang dinamakan gyberlin, zat panjang dan zat tinggi. Bonggol Pisang dijadikan bahan utama karena akarnya ada dimana-mana sehingga bisa dijadikan terminal nutrisi dan didalamnya ada ZPT sitoximin untuk mempercepat pembelahan sel. Kemudian Keong Mas mengandung protein tinggi didalamnya ada ZPT auxine protein nabati untuk mempercepat proses fotosintesa nya. Sementara Daun Gamal punya kandungan nitrogen yang tinggi dan tahan dari penyakit, fungsinya fungisida dan bakterisida.
Selanjutnya Buah Maja atau Labu itu rasanya manis sehingga kandungan glukosa nya tinggi bahkan melebihi tebu, ZPT didalamnya ada gyberlin, auxine dan sitoximin yang berfungsi sebagai fungisida, insektisida, rodentisida, dan bakterisida. Bahan utama MOL yang keenam adalah buah-buahan yang rasanya manis bisa dari Pepaya atau Pisang, didalamnya ada Zat Penghambat Tumbuh atau inhibitor yaitu bakteri yang menghambat pertumbuhan. Bahan utama yang terakhir adalah MOL Nasi ditambah dengan seresah bambu, nasi dijadikan media tumbuhnya bakteri yang kuat menghancurkan.
Ada tiga bahan tambahan MOL yaitu Pertama, Gula sebagai starter berkembang bakteri. Kedua, Air cucian beras karena mengandung karbohidrat tinggi dan ketiga, air kelapa karena mengandung glukosa tinggi. Kemudian terdapat empat cara pembuatan MOL yaitu Pertama, bahan utama dicincang lalu ditumbuk. Kedua, campurkan semua bahan tambahan lalu diaduk. Ketiga, ditutup lalu disimpan selama 12-15 hari. Keempat, disaring dan siap digunakan. Dosis pembuatan MOL, untuk non hewani 1 kg bahan utama, ditambah 4 liter air beras, 2 liter air kelapa dan gula sebanyak 2%- 5% ada toleransi sampai 7% dari berat semua bahan (kurang lebih 120 gram - 420 gram). Dosis pembuatan yang hewani yaitu 1 kg bahan utama, 4 liter air beras, 2 liter air kelapa dan gula sebanyak 20 % dari berat semua bahan (1,2 kg -1,4 kg).
Proses Fermentasinya bisa dua cara, Pertama an aerob yaitu tanpa udara dari luar, bisa memakai toples, drum, galon atau yang lainnya dan di tutup rapat tetapi harus ada rongga udara dengan ketentuan untuk dibawah 10 liter rongga nya sekitar 3 cm - 5 cm, untuk 30 liter MOL rongga udaranya sekitar 15 cm, untuk 50 liter MOL rongga udaranya sekitar 20 cm. kemudian buat lobang pasangkan selang pada botol air misalnya aqua isi air untuk penyekat atau water siler. penyimpanannya harus terhindar dari sinar matahari langsung. prose an-aerob ini selama 12-15 hari toleransi nya bisa sampai 25 hari. Kedua, aerob. larutan MOL dimasukan ke drum atau galon hanya saja tidak ditutup rapat, hanya ditutup pakai kain saja agar serangga tidak masuk, untuk aerob lama nya sekitar 15 hari.
Dosis penggunaan untuk kegiatan pengomposan tergantung jenis MOL nya, untuk MOL nasi 1 liter MOL dicampur 5 liter air, MOL hewani juga MOL Bonggol Pisang sama yaitu 1 liter MOL dicampur 5 liter air untuk 1 ton kompos. Dosis penggunaan pada kegiatan penyiraman (3-5 hari sebelum tanam) baik MOL nasi, MOL hewani juga bonggol pisang dosisnya 1 liter MOL dicampur 10 liter air untuk menyiram 100 bata lahan. Dosis penggunaan pada kegiatan penyemprotan pada MOL hewani 1 liter MOL ditambah 15-20 liter air, untuk MOL bonggol pisang, daun gamal, dan rebung bambu masing-masing 1 liter MOl ditambah 1 tangki air sebanyak 200 cc sampai 400 cc per tangki nya, untuk MOL buah maja dosisnya 1 liter MOL per tangki.
Terakhir ada beberapa catatan yaitu Pertama, Maja boleh bercampur ke yang lain kecuali ke MOL nasi. Kedua, saat pembuatan tidak mencampur dua bahan. Ketiga, maja bisa menjadi pengganti gula yaitu 6 buah maja ditambah hewani (urine) jadikan 30 liter langsung proses 15 hari. Keempat, Tebu bisa mengganti gula dengan cara tebu kalikan 5 sehingga menjadi 6 ons hanya tebu nya harus di kupas. tidak mudah memang kalau hanya membaca artikel ini kalau tanpa praktek langsung tetapi semoga catatan ini bisa bermanfaat bagi anda para pembaca yang berminat untuk mempraktekannya, kami sudah mencoba dan akan kami buktikan Pesantren Raudhatul Irfan bisa memproduksi padi organik yang tidak hanya sehat namun juga bermanfaat untuk ekosistem yang berkelanjutan.
Irfani Global Travel @Yogyakarta, 20 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar