Minggu, 13 Oktober 2024

Laut Mediterania, Hagia Sophia, dan Alexandria





Laut Mediterania, Hagia Sophia, dan Alexandria

Penulis :Irfan Soleh


Laut Mediterania membentang antara Eropa, Asia, dan Afrika, menghubungkan banyak negara dan budaya. Laut ini telah menjadi jalur perdagangan penting sejak zaman kuno, memainkan peran kunci dalam penyebaran barang, ide, dan agama. Budaya-budaya seperti Yunani, Romawi, dan Arab telah berkembang di sekitarnya, memberikan pengaruh yang mendalam terhadap sejarah dunia. Laut Mediterania, sebagai salah satu laut paling bersejarah di dunia, telah menjadi saksi bagi peradaban yang berkembang selama ribuan tahun. Di sekitarnya, terdapat dua situs penting yang melambangkan warisan budaya dan sejarah yang kaya: Hagia Sophia dan Alexandria. Hagia Sophia dan Alexandria merupakan dua lokasi bersejarah yang kaya akan budaya dan ilmu pengetahuan. Artikel ini akan mengulas sejarah singkat yang terkait dengan Hugia Sophia dan alexandria juga kesan yang kami dapatkan ketika berkunjung kedua tempat tersebut


Hagia Sophia, yang terletak di Istanbul, Turki, adalah salah satu bangunan paling ikonik di dunia dan memiliki sejarah yang kaya serta beragam fungsi. Awalnya dibangun sebagai katedral Kristen pada tahun 537 M oleh Kaisar Justinian I, Hagia Sophia kemudian berubah fungsi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman pada tahun 1453. Sejak saat itu, Hagia Sophia tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga tempat berkumpulnya para ulama dan cendekiawan. Sebagai pusat keagamaan penting, Hagia Sophia sering menjadi tempat bagi Syekh Al-Islam, posisi tertinggi dalam hierarki keagamaan di Kekaisaran Ottoman. Syekh Al-Islam memiliki peran dalam menetapkan hukum Islam dan menjadi penasihat spiritual bagi sultan. Banyak keputusan penting diambil di sini, menjadikannya pusat pengambilan keputusan keagamaan. kami berkunjung ke Hugia Sophia tahun 2023 dan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan disana dan tidak disangka ternyata laut tengah menghubungkan hugia sophia dengan alexandria


Alexandria, kota yang didirikan oleh Alexander Agung pada tahun 331 SM, tidak hanya dikenal sebagai pelabuhan penting di Mesir, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan yang luar biasa. Di antara prestasi paling terkenal dari kota ini adalah Perpustakaan Alexandria. Perpustakaan Alexandria, yang dibangun pada awal abad ke-3 SM, adalah salah satu perpustakaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia kuno. Dikenal sebagai "Bibliotheca Alexandrina," perpustakaan ini berfungsi sebagai pusat penelitian dan belajar, menarik ilmuwan, filsuf, dan penulis dari berbagai belahan dunia. Diperkirakan bahwa perpustakaan ini memiliki ratusan ribu gulungan karya literatur, ilmu pengetahuan, dan filsafat.


Alexandria tidak hanya menjadi kota yang kaya akan sejarah dan budaya tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai tokoh penting dalam tradisi Islam. Di antara mereka, Abul Abbas Al-Mursi dan Imam Al-Bushiri adalah dua sosok yang dihormati, alhamdulillah penulis berkesempatan berziarah ke makam dua ulama tersebut yang kebetulan berdekatan dan makam mereka di alexandria menjadi tempat ziarah bagi banyak pengunjung yang mencari berkah dan inspirasi. Makam Abul Abbas Al-Mursi dan Imam Al-Bushiri di Alexandria adalah situs bersejarah yang penuh makna bagi umat Islam. Keduanya mewakili tradisi kebijaksanaan, cinta, dan pengabdian yang menjadi inti ajaran Sufi. Melalui ziarah ke makam mereka, pengunjung tidak hanya mengenang warisan mereka, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk memperdalam iman dan spiritualitas


Kami juga berkunjung ke Makam Nabi Daniel dan Luqmanul Hakim di Alexandria. keduanya adalah simbol dari warisan spiritual yang kaya dan keduanya mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dan nilai-nilai moral yang relevan sepanjang waktu. Melalui ziarah ke makam ini, pengunjung tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menghayati pesan-pesan kebijaksanaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Alexandria, dengan kedua makam ini, terus menjadi tempat penting untuk merenungkan nilai-nilai spiritual dan etika yang diajarkan oleh para nabi dan ulama. Selain mengunjungi beberapa situs bersejarah, kami juga merasakan suasana pantai yang indah dan mencicipi kuliner ikan khas pantai alexandria. Santapan sejarah yang kaya ditambah dengan protein ikan alexandria membuat kami kenyang dhohiron wa bathinan.


Salah satu cuplikan dalam film Laut Tengah menyebutkan bahwa laut tengah adalah perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam. Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophia nya. Ada Mesir dengan kota cantik bernama Alexandria. Ada Bumi Syam yang memiliki Suriah dan Palestina dengan Masjidil Aqsha di dalamnya. Sementara Selat Gibraltar adalah pintu masuk ke perairan laut tengah yang mengantarkan perahu menuju kota-kota penuh berkah. Penulis baru mengunjungi Hugia Sophia dan Alexandria, semoga kedepan bisa berkunjung ke Bumi Syam dan juga Palestina bersama Irfani Global Travel dan para santri juga alumni Raudhatul Irfan yang melanjutkan belajar di berbagai negara, Aminnn


Sambil Menunggu Umy di Rumah Sakit Permata Bunda, Minggu 13 oktober 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar