Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, SMPIT - SMAIT Irfani Quranicpreneur Bilingual School

Wei Ji, Guan Xi & Hoki


Wei Ji, Guan Xi & Hoki

Penulis : Irfan Soleh


Liburan bersama Taipan maksudnya liburan kali ini diisi dengan membaca buku trilogi karya William Yang yaitu Taipan; lahirnya para konglomerat, di bawah bayang-bayang papi dan the winner takes it all. buku pertama bercerita tentang bagaimana orang miskin berjuang keras membangun bisnis sampai jadi konglomerat ditengah peperangan, kekacauan politik, diskriminasi dan rasialisme, kisah sejarah yang terinspirasi dari pengalaman hidup Taipan Indonesia, buku pertama tebalnya 692 halaman, namun tulisannya sangat enak dibaca jadi meskipun tebal tapi renyah dibacanya. Pelajaran yang bisa diambil setelah membaca buku pertama trilogi taipan ini, kami rangkum menjadi Wei Ji, Guan Xi dan Hoki, apa maksudnya?

Wei Ji adalah kata Tionghoa untuk krisis, wei ji merupalan gabungan dari wei yang artinya bahaya dan ji yang bermakna peluang sehingga dalam setiap krisis selalu tersembunyi peluang. Kisah dari para taipan dari buku ini hampir mirip dimulai dari miskin kemudian berbisnis dari nol, dalam perjalanannya menghadapi berbagai perang karena kisah nya dari mulai zaman hindia belanda di tahun 1926, masuk zaman edan yaitu zaman penjajahan jepang, kemudian zaman awal kemerdekaan dimana didalamnya ada kisah diskriminasi terhadap tionghoa, hingga menghadapi berbagai kebijakan pemerintah yang membuat bisnis mereka jatuh bangun, namun mereka bisa bangkit dari kemiskinan, melawan beragam kebijakan dan diskriminasi dengan menjadikan krisis atau masalah sebagai peluang.

Pelajaran kedua adalah Guan Xi, setelah kita punya kualitas diri berupa kegigihan, pantang menyerah dan merubah masalah jadi peluang, selanjutnya kita harus punya Guan Xi atau koneksi. Kualitas diri harus dibarengi dengan jejaring dan koneksi yang berkualitas juga. Salah satu prinsip yang dipakai oleh Constantine King (salah satu tokoh di novel sejarah ini) adalah strategi mengejar dan menunggang kuda yaitu mencari seseorang yang lebih sukses dan mengikuti jejak kesuksesannya. Wang Zhen alias constantine King anak seorang pedagang yang bercita-cita menjadi seorang banker yang dalam perjalanannya tidak cukup hanya dengan kualitas dirinya yang dinobatkan sebagai The Magic Man of Banking karena menyelamatkan ekonomi indonesia saat suku bunga naik gila-gilaan tetapi juga karena koneksi nya dengan orang yang bisa membiayai impiannya akhirnya ia bisa mendirikan bank terbesar di Indonesia.

"orang bodoh kalah oleh orang pintar, orang pintar kalah sama orang cerdik, dan orang cerdik kalah sama orang beruntung", sebuah pepatah yang juga dituliskan dalam novel taipan ini dan pada akhirnya ketika kita sudah membuktikan kualitas diri kita dengan kerja keras dan pantang menyerah, sudah berupaya membangun koneksi, dalam bahasa agama nya kita sudah berikhtiar tinggal tawakal apakah keberuntungan akan berpihak pada kita atau tidak, di bukunya dibahas dibagian kedua tentang Hoki te it (keberuntungan paling utama) namun saya kira ini cocok ditaruh diakhir setelah kita bisa merubah masalah menjadi peluang (we ji) yang membuktikan kualitas diri kita kemudian terus membangun koneksi (Guan Xi) tinggal tunggu Ho Ki, tunggu keberuntungan. masih ada dua buku lagi yang harus dibaca yang bahkan dibuku ketiga nya sekitar 900 halaman, seru banget serasa liburan bersama Taipan.


SMPIT-SMAIT IQBS Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 28 Juni 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar