Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, SMPIT - SMAIT Irfani Quranicpreneur Bilingual School

KIR, JEMARI & MASCHERA


KIR, JEMARI & MASCHERA

Penulis : Irfan Soleh


Salah satu model yang bisa dipakai untuk merumuskan tujuan pembelajaran adalah Taksonomi Bloom, struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan berfikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang tinggi. Seorang Psikolog Pendidikan yang bernama Benjamin Bloom pada tahun 1956 pertama menciptakan konsep Taksonomi Bloom yang kemudian pada tahun 2021 di revisi oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme, hasil revisi nya dinamakan Revisi Taksonomi Bloom. Apa kaitan konsep Revisi Taksonomi Bloom dengan KIR, JEMARI & MASCHERA?

Enam tingkatan pembelajaran menurut Taksonomi Bloom yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Kemudian pada revisi taksonomi bloom pun masih enam tingkatan hanya istilahnya menjadi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, mengkreasi. Revisi Taksonomi Bloom menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan peserta didik. tingkatan dalam pengetahuan ini digambarkan dalam bentuk piramida, dimana tingkat dasar digambarkan lebih luas dari pada tingkatan diatasnya. tingkatan ini berurutan dari mulai low order thinking skill hingga high order thinking skill.

Karya Ilmiah Remaja (KIR) merupakan buku yang dibuat oleh peserta didik lulusan kelas 9 SMPIT IRFANI QBS, sebuah buku yang membahas observasi, teks prosedur dan eksposisi pelaku UMKM sekitar Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis. Kemudian JEMARI adalah kepanjangan dari Jurnal Edukasi Ma'had Raudhatul Irfan, kumpulan karya tulis ilmiah karya lulusan kelas 12 SMAIT IRFANI QBS. Tidak hanya karya kolektif, ternyata ada karya individu salah satu siswi kelas 10 SMAIT IQBS yang berhasil menyelesaikan novel pertamanya, novel yang berjumlah lebih dari 400 halaman, tidak heran ia sering banget mengunjungi perpustakaan dan lab komputer berbulan-bulan tak kenal siang dan malam. Tiga karya diatas bisa membuktikan bahwa metode pembelajaran baik di SMPIT maupun SMAIT IQBS sudah pada level high order thinking skill.

Peserta didik baik di SMPIT maupun di SMAIT IRFANI Quranicpreneur Bilingual School tidak hanya diajarkan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi tetapi juga mengkreasi atau mencipta, tingkatan hierarki paling tinggi pada konsep revisi taksonomi Bloom. Tingkatan mencipta atau mengkreasi membuat peserta didik mengatur ulang informasi yang dimiliki kemudian menggabungkan dengan informasi yang didapatkan kemudian mencipta sesuatu yang baru. Tiga karya yaitu dua karya kolektif lulusan kelas 9 SMPIT IQBS dan lulusan kelas 12 SMAIT IQBS ditambah satu karya individu berupa novel membuktikan bahwa pembelajaran di SMPIT-SMAIT IQBS sudah pada tahapan mencipta atau mengkreasi. setiap tahun kami guru-guru nya berupaya mencontohkan dengan terus membuat buku metode irfani begitupun dengan para siswa setiap tahunnya harus terus bisa menghasilkan karya, semoga...


SMPIT-SMAIT IQBS Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 23 Juni 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar