Do'a Taqwa dan Ragam Jawaban-Nya
Penulis : Irfan Soleh
Guru-guru kami berpesan bahwa setidaknya ada tiga tujuan dari lembaga pendidikan Pesantren yaitu mencetak Ulamaul Amilin, Imamul Muttaqin dan Muttaqin, sehingga do'a yang sering kita panjatkan pada Allah SWT adalah menjadi Ulama yang mengamalkan ilmunya, imamnya orang-orang yang bertaqwa dan paling tidak jadi apapun kita dalam ruang kehidupan harus menjadi orang yang bertaqwa. Do'a tersebut terus kita panjatkan namun bagaimana ketika kita atau putra putri kita meskipun sudah dimasukan ke pondok pesantren masih sering melakukan kemaksiatan, akhlaqnya masih berantakan jauh dari ketaatan dan kebaikan yang notabene ciri dari ketaqwaan? Mari kita bahas perspektif Syeikh Ibn Athoillah Assakandari dalam kitabnya al hikam
Ibnu Atho’illah As-Sakandari dalam hikmah keenam berkata Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian Allah kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa; sebab Allah telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Allah pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Allah kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki. Hikmah tersebut mengajarkan pada kita sesusah apapun menjadi orang yang bertaqwa, jangan pernah berhenti berdo'a kepada-Nya, kita tidak punya daya hanya sebatas ikhtiar semata, tetaplah berbaik sangka dan jangan pernah berputus asa
Orang-orang Arifin menganalogikan alam ini seperti tanah yang dipenuhi tumbuhan berduri. Kadang durinya besar-besar dan banyak sehingga sulit dilalui dan bisa melukai. Kadang durinya kecil-kecil sedikit dan mudah dihilangkan. Demikian pula sifat-sifat jiwa, ada yang sangat buruk dan berjumlah banyak sehingga untuk menghilangkannya membutuhkan waktu lama dan perjuangan panjang. Ketika kita berdo'a agar istiqomah dalam ketaqwaan namun masih saja sering tergelincir dalam kemaksiatan, terus berjuang meskipun memakan waktu lama bahkan sampai habis usia. Perjuangan istiqomah dalam ketaqwaan memang tidak mudah tetapi yang terpenting adalah jangan sampai kita menyerah, maksimalkan ikhtiar sambil berserah kepada-Nya yang Maha Pemurah
Kesimpulannya ketika kita berdo'a pada Allah SWT meminta agar dijadikan orang yang bertaqwa, yang taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, namun ternyata kita masih saja tergelincir pada larangan-Nya, terus saja berdo'a, ikhtiarkan semampu kita jangan pernah putus asa, begitupun ketika kita mendo'akan putra putri kita karena menginginkan mereka menjadi orang yang bertaqwa kemudian berikhtiar memondokan memesantrenkan putra putri kita, namun ternyata belum sesuai dengan harapan kita, jangan malah menjelekan lembaga pendidikannya, atau malah menyalahkan Tuhan karena merasa do'a belum mendapat jawaban tetapi teruslah berikhtiar dengan cara jangan berhenti berdo'a jangan berhenti memondokan putra putrinya dan yakinlah pada Allah SWT bahwa do'a kita akan diijabah pada waktu yang terbaik menurut-Nya bukan menurut kita dengan cara-Nya bukan cara kita, semoga kita semua tidak lelah berproses berjuang menjadi Ulamaul amilin, Imamul Muttaqin dan minimal Muttaqin, semoga...Amin...
Perjalanan, 29 September 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar