Minggu, 27 Agustus 2023

Pesan Dari Alam


 

Pesan Dari Alam

Fadhilah Nur A

 

“Loh fad, kamu gak ngaji?” tanyanya keheranan. Itu syifa teman sekelas ku.

Aku mendonggak “Enggak ah syif, gak ada air... Jadi males, lengket pula. Nanti sajalah kalau sudah ada air” kataku tak menghiraukan.

Syifa bertanya lagi “Lalu kalau air tak kunjung ada?”.

“Ya... gak usah ngaji lahh... hehe” kataku dengan cengiran tanpa dosa.

“Astagfirullah” syifa geleng geleng kepala sembari mengelus dada ”aku duluan atuh ya”.

Sebuah buku cerita pun aku buka untuk mengisi waktu tak mengaji ku ini “Oke hati hati syifa sholehah…”

 

***

 

Plung! Sebuah sampah plastik ku lempar secara asal ke sebuah tong berwarna biru, padahal tempat ku duduk sekarang hanya berjarak tak lebih dari satu meter namun karena rasa malas yang mendominasi, kulempar asal saja sampah ini, toh hanya satu batinku.

“Pagi fadhilah” sapanya, pemilik suara lembut itu Kiara atau yang akrab di panggil Kiki itu adalah teman baikku, sekelas pula 3 tsanaawi atau kelas 3 SMA.

Ku tiup tiup pisang panas “em... Pagi juga ki.” balasku dengan beralih mengunyah pisang goreng dari warung pesantren yang masih ngebul yang rasanya Jos gandoss.

“Eh nanti jangan lupa pakai batik dan…” suara nya ia tekan dan ia perjelas “jangan telat.Inget!” Tuturnya mengintimidasi  sembari mengacungkan jari telunjuknya.

“Iya iya” jempol ku pun teracung “ashiap…” tambahku.

 

Tak disangka sangka teman baikku satu lagi pun datang dengan bala-bala panas kesukaanya yang berasal dari warung pesantren juga atau biasa kita sebut koQu.

“Assalamualikum bestyyy ku.. duh aroma-aromanya kaya aroma Irama” candanya namanya lina paling nomer satu jika adu kecemprengan.

Kami pun memutar bola mata “lebayyy!!” kataku berbarengan dengan Kiara.

“Ishh kalian nih.” dengan raut wajah yang sedatar aspal “eh pasti belum pada mandi yaa..” Tebak lina.

 

Memang terhitung sudah 2 hari pesantren kami tidak ada air karena ada beberapa kendala satu,pada saluran air dan toren. Dua, memang pengaruh musim kemarau yang sedang melanda indonesia ya.. pesantren ku dan indonesia kan masih satu tanah otomatis sama musim dan dampaknya hehe

Aku pun angkat bicara “Iyaa nih ih sebel deh apaan coba. kita udah gak mandi hampir tiga hari badan bau,lengket. Alhaamdulillah ada air minum juga, kalo enggak aduh gimana coba hidup kita”keluhku panjang lebar

Lina pun beranjak berdiri “Cek.. iya sih kenapa sih gini banget hidup di pesantren air mandi susah makan seadanya uang di jatah,ih yang paling parah ya gak ada air itu…tau gak sih bestyy aku tuh kalau di rumah mandi 3 sampai 4 kali sehari!“ jelas lina dengan bibirnya yang manyun 5 cm.

Aku dan kiki saling tatap “Terus?” kataku dan kiara berbarengan.

“Terus apa?” Tanya lina penasaran menunggu kelanjutan.

“Terus kami harus bilang WOW GITUUU??” kataku dan kiara dengan gaya yang sangat kompak

Kini bibirnya tambah maju saja  “Aah kalian nih kamseupay deh!”

                                                                              

***

 

Terdengar suara Kiara berteriak kencang dari kobong seberang

“Efde cepet dong kamu tuh luamanya masyaallah….”.katanya melengking

Aku pun dengan susah payah menjawabnya dengan kerudung yang sedang berusaha ku kaitkan peniti

“I-iya bentar Ya Allah..ki…”

Pagi itu suasana huru hara di pesantren ku sangat terasa sekali,ada yang sedang mempersiapkan buku dan alat tulis nya ada yang masih piket,ada pula yang masih meminta saran pada teman di sampingnya atau bisa di bilang tetangga lemari

Mereka berdebat tentang baju apa yang akan mereka kenakan hari minggu ini,padahal sudah ku umumkan untuk dresscode hari ini-asal batik

“Ih yang ini kayaknya terlalu aneh deh motif nya..”kata adik kelas di seberaang lemariku

Temannya malah menarik nya ke depan lemari  “Ih bentar liat dulu yang aku..kalo yang ini?”

“Ih bagus bagus semuanya bagus kalo mau lebiih bagus aku tau kamu harus pake apa..” katanya antusias

Wajah nya pun dibuat penasaran “apa apa??” Temanya satu lagi menyimak dengan serius bisa jadi itu jadi resep rahasia

“Ini dia…kamu lebih cantik kalo pakai ..cadar!!”

Bibir nya pun ia kerutkan dengan garis dahi yang di kerutkan pula bertambah kesal temannya itu

“Ihhh kaamu maah..”

Mereka tertawaa bersama“hahaha”

 

Aku yang tak sengaja menyimak pertengkaran pagi itu hanya bisa geleng geleng kepala

Padahal satu hal yang harus kalian ketahui kawan

Ya kami semua be-

Seseorang mendorong bahuku “Hilih belum mandi aja make dandan segala jiga ek ngawinkeun wae…”

Aku pun tersenyum.Yap betul sekali sebenarnya kalian tidak perlu tau fakta ini

Ya kami belum … mandi .. tak usah kaget begitu,bagi kami belum mandi itu hal yang biasa yang penting pake minyak wangi yang buaanyak,itu resep turun temurun yang kami bagi bahkan saat ada santri baru yang bertanya

“Teh.. punten ini gimana.. kok air nya tidak keluar ya ..”

Begitu kata santriah baru yang sudah siap dengan peralatan mandinya bahkan ada yang keluar dengan budah odol di mulutnya aaduh..aduh..kami pun hanya bisa tertawa

“sabar dulu saja nanti juga ada air. kalau tidak, yang penting wangi “kata ku selaku teteh kelas yang sudah sangat berpengalaman

“Ouh.. makasih teh” dibalas dengan cengiran ku yang pasrah

 

“Ih lina gak papa gak mandi yang penting cantik!” kataku sembari mengedipkan sebelah mata “huekk !!”timbal lina dengan wajah nya yang di lebay lebaykan

Lina sepertinya sudah jenuh menunggu ku sambil berdiri akhirnya ia pun memilih duduk dan membuka sebuah novel karya FLP kesukaannya

Aku masih berkutik di depan lemariku mencari bros yang cocok lalu memakai parfum eh lebih tepatnya menambahkan parfume

tak aneh jika mamah dan ayah menyengukku dan di tawari pergi keluar kompleks pesantren

yang aku ajukan pertama kali adalah Membeli parfum yang alhasil sekarang mamah sudah hafal langgananku yang satu itu

Oke lanjut ke kegiatanku sekarang aku pun memakaikan jam yang senada di pergelangan tanganku. lalu selesai. aku siap

“Yuk lin!” ajakku

Tiba tiba lina berhenti dan menyilangkan tangannya di depan dada“Ati ati ya de nanti pas kamu kuliah,gak ada temen sesabar aku sama kiki”katanya sembari menyipitkan mata nya tajam

“Ashiap..nanti aku mau sebar brosur barangkali ada yang mau daftar”jawabku asal

Dia pun mengeluarkan jurus andalannya yakni pura pura muntah

Kami pun tertawa renyah Aku pun menghampiri kiki yang memberikan respon yang tak jauh beda dengan lina…duh mereka ini

Aku puan bergegas menuju aula irfani yang tak disebut dengan serbaguna lagi tapi sebagai 1000 guna

Ku lihat jajaran santri putra telah terisi penuh dan ya putri masih sekitar seperempat nya aku pun pamit kepada kedua temanku untuk maju ke depan lebih tepatnya ke pinggir panggung karena alhamdulillah pada acara kali ini aku di tunjuk lagi menjadi master of ceremony atau pembawa acara

Yang semoga di kemudian hari bisa menjadi pintu keberhasilan yang hebat bagiku di masa depan ammin..

                                                                        

***

 

“Thank you for your attention wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”

“Waalaikumsalam warahmatullahi  wabarakatuh”

Alhamdulillah acara untuk hari ini telah selesai, dengan lancar dan penuh hikmah dan pelajaran aku pun membereskan berapa kertas yang berserakan dan papan mc yang selalu ku bawa kemana mana

Aku pun memberi salam berpamitan kepada beberapa orang yang kutemui sebelum kembali ke asrama

Huft ..akhirnya selesai juga batinku

Kakiku pun terus bergerak pulang menuju asrama Habis ini fadhilah harus mandi yang wangi yang cantik yang seger yang bersih habis itu istirahat sebentar terus makan,terus ngaji terus sholat deh..batinku merencanakan itu semua sambil membayangkan betapa menyenangkan kegitan ku selepas ini, aku yakin pastilah sudah ada air yang mengalir dengan deras yang suaranya selalu terdengar bahkan sampai kobong tetangga.

Urusan antrian atau carteran itu urusan kiki atau lina,mereka paling mengerti tentang itu.

Tak terasa lamunan tadi membawaku sampai ke asrama, sekarang pukul 17.30 tapi entah mengapa terlihat cuaca tidak mendukung dan kenapa lampu asrama tidak di hidupkan..

Jangan jangan…

“Fad ..fadhilah!!” terdengar suara lina dari lorong sana aku pun meletakkan sendal di rak dan bergegas ke kobong,tapi keadaanya sangat diluar semua ekspetasiku.lampu tak ada yang hidup sama sekali,anduk berterbangan kemana mana karena kami meletaknya di tralis jendela sesekali pula terdengar gemuruh petir yang redam namun sangat kuat suaranya

“Ki…lina..”

Ku teriaki nama mereka berharap kami, bahkan asrama putri dan seluruh pesantren baik baik saja,aku belum mengerti apa?..apa yang terjadi sebenarnya? apakah-

“FADHILAHH!!!”

Aku-aku kenal suara itu, itu suara kiki seruku dalam hati.

“Ki!!!”sungguh tak terlihat apa-apa.disini gelap bising gemuruh petir angin kencang bertiup memporak porandakan semuanya.aku takut. sungguh.

Tapi tiba tiba

Grep!

‘ASTAGFIRULLAH!”serukun panik

“Ini kiki sama lina fad”.astagfirullah rupannya mereka ..sedikit hilang rasa khawatir di dadaku

Tak sabar aku pun bertanya “ki?ini kenapa?ada apa?”katakku panik

Bagaimana tidak? di asrama tidak terdengar apapun tak ada ricuh ricuh yang sama sama ketakutan sepertiku .kemana mereka semua?

Yang ditanya malah menangis .walau tak kulihat wajahnya jelas,aku tau kiki dan lina menangis dengan tangan yang gemetar memegangi lengan bajuku,yang membuatku juga jadi takut malah semakin takut karena mereka yang tak kunjung ada jawabnya. tapi tak lama aku tau kiki sedang mencoba menarik nafas dalam-ia akan menjelaskan sesuatu.penting!

“hiks..Fad ..” kiki mulai angkat bicara

“..kiki gak tau jelasnya gimana, tapi tadi harusnya pas acara waktunya kami mengaji, tapi kami malah di asrama dan saling berkeluh kesah tentang air yang gak kunjung ada lalu tiba tiba ada teriakan dan teriakan itu dari santriah baru terus pada banyak yang nolongin kami gak menghiraukannya, kami kira itu masalah kecil biasa tapi tiba tiba bertambah banyak yang ke kamar mandi buat nolongin tapi semuanya gak ada yang kembali…

sampai tinggal kami yang ketakutan,bingung harus kaya gimana” jelasnya panjang lebar

“Pintu keluar?”tanyaku.pasalnya tadi aku masuk asrama lewat pintu itu dan keadaanya masih baik baik saja mungkin saja kami bisa melapor-

“Gak fad gak bisa.. kami juga heran kenapa kamu bisa masuk asrama .kami sudah coba untuk membukanya tapi ..nihil pintunya gak bisa kebuka..hiks..”

Mustahil batinku

Ada apa ini?,tidak tidak mungkin,tidak mungkin ada kejadian seperti ini dalam hidupku. ini seperti cerita cerita fiksi yang ku baca di irfani library kemarin saat aku tak mengaji

Ini tak nyata.ya ini fiksi belaka,pasti aku berkhayal atau sedang bermimpi!

“Fad!”

Teriakan lina membuyarkan lamunanku

“Jangan malah ngelamun dong! ini gimana? aku takut “

Aku juga batinku

 tanganku ikut gemetar nafasku tak beraturan,berbenturan dengan gemuruh yang ikut mengagetkan setiap degup dada

Tiba tiba Aku berlari ke kamar mandi itu, entah kebenaran dari mana,mungkin ini lebih kepada rasa tidak percaya,akan ku buktikan bahwa ini tak nyata.aku mendengar lina daan kiki berteriak histeris memanggil namaku beberapa kali,mungkin mereka takut, aku juga tak akan kembali,aku juga hilang layaknya santriah yang lain.

Tapi aku akan buktikan kalau ini cuman mimpi

ya ini hanya bunga tidur.

Ku berhenti persis tiga puluh centimeter dari pintu wc yang melahap semua kawan kawanku dari pintu kamar mandi yang tak pernah ada air di dalamnya.

di depan kamar mandi yang menjadi akar masalah semua mimpi buruk ini.

Aku raih dengan susah payang gagang pintu kamar mandi itu entah apa yang akan kutemukan selanjutnya di sana,aku tak tau .sungguh

Suara dercitan pintu itu terdengar jelas di telinga tak ku dengar lagi suara kiki yang berteriak atau lina yang menangis histeris

Kriek…

Ku dorong lebih lebar pintu itu.terdengar diantara gelap suara air yang luber penuh kemana mana dan kucoba tuk mematikan keran.setelah ku temukan kerannya,ku putar keran itu dan-

“Aaaaaaaaaaaaaaaa!!!”

Entaahlah apa ini,tapi aku seperti tersedot sesuatu,kehilangan kendali,bahkan untuk diriku sendiri mati rasa tubuhku mati rasa tapi aku tau aku sedang terjungkir balik,berputar putar yang membuatku sangat mual

Hup! Aku terjatuh yang persisnya entah dari mana,badanku sakit semua.ini seperti tanah keras dengan  krikil yang menusuk badan

dug!

Sikuku tersenggol oleh sesuatu yang berlari dengan cepat,mataku menyelusuri apa tadi itu kemana arah perginya.dan aku menemukannya,ia dia ada di sana!

Ternyata itu seorang gadis kecil ia berlari secepat yang ia bisa,ia terlihat terburu buru dengan membawa sesuatu di tangannya  ia bawa dengan erat.itu seperti wadah.dia membuatku penasaran. ia akan kemana?

Lantas Aku pun mengikutinya

Untuk mengimbanginya aku pun berlari pula tanpa alas kaki apapun. tanah di sini sangat panas tapi gadis itu.. ia terlihat tak menghiraukanya. kakinya pun telanjang,tanpa alas apa apa ,tubuhnya kurus kering,hanya kaos kekecilan kumal yang menutupi tubuhnya dari terik matahari yang sangat penerpa ini, alhasil kulitnya pun lebih pekat dari tanah yang aku tapaki ini

Ia terus berlari dengan wadah yang ia genggam erat. terjatuh jatuh ia berlari,tak peduli ada ilalang berduri yang menghalangi jalannya ia pun tetap berlari. Membuatku kewalahan mengikutinya.dengan hati hati aku berjalan di belakangnya,takut ada sesuatu yang melukai telapak kaki ku

Dan ia pun berhenti

Inilah tujuannya,berkilo kilo meter jauhnya dari gubuk tuannya

Ia terjang ilalang ilalang yang tak bersahabat untuk kaki kecil nya

 ia terjang panas nya tanah kering tak ia hiraukan demi ini

Demi seember air

Refleks ku tutup mulutku yang menganga tak percaya

Hanya untuk ini?sungguh?

Ku lihat dari sisi semak semak belukar yang tingginya sepundakku,berwarna kekuningan menandakan ia kering dan kekurangan air

Dengan keringat yang terus mengalir deras dari pelipisnya,kerudung kuning lusuhnya ikut basah,rok coklat kumalnya di penuhi tumbuhan berduri ia  menyibak rumput yang menghalangi mulut sumur kecil itu

“..Hiks…” gadis itu menangis

Terlihat pundaknya gemetar,Suara tangisnya yang pilu itu terdengar menyakitkan

ia menangis …aku memang tak melihat wajahnya karena posisiku di belakangnya, namun aku tau pasti ditengah hutan panas ini suara tangisnya bagai hujan yang sangat memilukan,

 air matanya turun bagai hujan yang membasahi lahan kering ini

‘Hiks …”

Bukan ini bukan tangis gadis kecil itu.kali ini, ini tangisku .yang ikut pilu mendengar tangisnya ikut merasakan pilunya, mungkin karena harapnya pada tuhan agar hujan turun

ia lanjutkan menimba air dari sebuah sumur kecil yang lebih terlihat menyatu dengan tanaman liar lalu ia pindah dari timbaan itu ke ember ringkih miliknya

Dengan sangat hati hati ia pindahkan dari wadah satu ,ke ember miliknya agar tak ada satu tetes air pun yang terbuang sia sia .air itu seolah olah sangat berharga untuknya

Lalu setelah ia selesai ia diam sejenak

Dan ia menoleh

Ya allah!.aku terperenjat

Itu aku ya allah itu aku!kenapa ia mirip sekali denganku?dengan warna kulit lebih tua, kerudung kuning yang sangat kumal,kaos cream yang dulu ku buang karena kekecilan dan  terdapat banyak torehan tanah yang mengering di rok nya

Ia mendekat mendekat ke arah ku aku bingung aku bingung ,harus pergi kemana,benarkah ia akan menghampiriku?

“Hai fadhilah?”sapanya hangat.

Apa?!ia menyebut namaku sungguh?! ia mirip sekali denganku.tidak,bukan mirip namun sama. bagimana?bagaiman-

“Kenapa fad?kenapa kamu begitu? tidak pernah menghargai bumi ini?kenapa kamu menghakiminya?bahkan menjelekkan pesantrenmu sendiri?berapa lama fad?berapa lama kamu tidak mendapatkan air 1 hari 2 hari?” tanya nya sarkas.

Ia memajukan badannya selangkah lebih dekat.tangannya terangkat memenggang pundakku yang bergetar

Ia tersenyum “Hargai pesantrenmu fad ,hargai pula bumi mu ini juga rumah mu.jangan selalu lihat pada langit yang tinggi kamu akan sulit untuk menuntutnya tapi lihatlah apa yang lebih rendah dari padamu fad setidaknya walau kau tak bisa mengubahnya,kau bisa bersyukur atas apa yang sudah kau dapatkan sekarang”ia pun mengusap air matanya yang perlahaan berjatuhan

Ia pun menarik nafas dalam melanjutkan cerita “Andai kau tau fadhilah,bukan lagi tuk mandi dan membersihkan diri, aku sudah tak peduli itu!aku sudah tak peduli mukaku yang lebih kotor daripada tanah yang kita injak ini ,aku ambil air ini untuk sekedar minum fad.. aku punya ibu yang sudah tua, ia harus minum air yang cukup,karena ia selalu terbatuk batuk,dan adik ku yang masih kecil ia selalu menangis-kehausan.” nafasnya sudah tak beraturan ia menangis,ia terisak.dengan juga terisak,ku raih pundak ringkihnya dan ku peluk dia erat.

“Aku tak peduli berapa kilo meter,bahkan ratus kilometer jalan yang harus ku tempuh,asal aku mendapatkan air untuk hidup fad.. untuk hidup..” tegasnya

Aku malu.aku sungguh malu .ku tutup wajahku dengan telapak tangan yang merasa bersalah ini,aku bahkan lebih memilih tak mengaji dari pada tak mandi yang sekedar untuk membersihkan diri

Aku pun menyalahkan pesantren karena tak adanya air

Maafkan aku ya allah.. maafkan aku yang tak bersyukur ini…

Ia pun kini menampakkan senyumannya “Tak apa fad ..sungguh tak apa,terkadang kita harus terperosok dulu sebelum kita tau bahwa disana ada lubang yang harusnya tak kita lewati..

Pesanku jaga lingkunganmu, jagalah ia seperti kamu menjaga rumah mu sendiri

Cintai juga air dan elemen penting bumi lainnya bijaklah dalam memakainya,dan walau ia sesekali tak ada jangan lah mengeluh..selalu bersyukurlah karena di luar sana,banyak orang  yang berjuang mati-matian hanya untuk seteguk air”nasehat nya menampar hatiku dan membuatku sadar kesalahan ku selama ini.tak akan ku ulangi lagi semua kesalahan itu

Iya aku janji batinku

Aku janji aku tidak akan melakukan hal yang salah lagi aku akan cintai bumi ini

“Ouh iya Namaku dila! senang bisa bertemu dengan santriah hebat seperti mu. salamkan aku pada teman baikmu ya ..mereka juga harus jadi pahlawan bumi “

Aku mengangguk dengan mantap tentu! Kataku

Ia pun mengangkat kedua tangannya”sampai jumpa pahlawan bumi!!”

Aku pun membalasnya dengan senyuman paling lebar”dah juga dila!!terimakasih banyak!! lambaikku

Dan tiba tiba

“Aaaaaaaaaaa!!!!!!”

Aku kembali terputar putar,bahkan ini lebih parah dari awal tadi.tersedot,,terombang ambing bahkan sekarang aku benar benar muntah.dan aku merasakan satu botol air tersiram mengenai wajahku air yang banyak membasahi mukaku apakah ini juga muntahk-

 

“Astagfirullahh fadhilahh.. nih aer zam zam gak mempan apak yak ?”

Hah suara siapa itu?batinku

“Kamu nih lagi simulasi bab tazwijul mayit apa gimana sih?”teriaknya kesal tak jauh dari wajahku

Satu orang yang lain menambahi “Mangkanya kalau bobo baca doa dulu sholehah…”

Perlahan mataku sedikit demi sedikit terbuka samar samar ku kenali dua orang berjilbab merah muda dan biru itu ..itukan..

“ Lina!kiki! Teriakku,kegirangan,aku juga melihat santriah lain yangg sedang meelakukan aktivitas seperti biasa.aku langsung memeluk kiki dan lina sampai mereka terbatuk batuk,minta di lepaskan. lega sekali sungguh lega sekali rasanya ya allah..

Berarti itu semua hanya mimpi .namun mimpi yang sangat luar biasa

Kiki meelambaikan tangannya ke depan wajahku “Ai fadhilah kenapa ey kesamber hidayah apa ya?”tanya lina pada kiki yang di balas gelengann kepala

Aku hanya tersenyum dengan mereka yang saling lempar tatapan tak mengerti

Terdengar suara nyaring dari aula lantai dua”Laila ha illallah la maujud da illallah…”

“Itu ngaji ki?”tanyaku

“iyalah jawabnya masa iya nikahan”katanya asal

Aku pun bangkit lalu ku pakai hijab ku ku abil kita dan pena ku dengan semangat 45

Yuk ngaji!ajakku semangat kuraih tangan mereka hingga mereka jadi berdiri dengan raut keheranan yang belum hilang

“Tapi kan fad gak ada air kita belum man-”

“Sutttt gak papa ..udah cepet sana ambil kitab tafsir kalian kita ngaji kitaa syukuri gak boleh lagi ngeluh kita hargai bumi kita sayangi layaknya rumah sendiri gak boleh gampang ngeluh bahkan sampe gak ngaji gara gara belum ada air doang”kataku dengan senyum yang paling lebar

Merekaa hanya melongo menatapku yang cengar cengir ala ala proklamasi bung soekarno hatta

Aku pun sudah berdiri di ambang pintu kobong,berhenti karena  teringgat sesuatu “Salam dari teman baruku dilla!”ujar ku antusias

“Dan slogan baru kita ..gak papa gak mandi yang penting ngajiii!!!”’teriakku yang mengundang perhatian seluruh penduduk kobong

“Yok berangkat!” aku menataap mereka lama tapi mereka malah saling pandang tak percaya

Aku pun tersenyum,pasti mereka belum siap“Yaudah fadhilah duluan.. assaalamualaikum bestyyy”

“Wa-waalaikum sa-salam fad…”

Aku pun berjalan mantap ke menuju pintu asrama,Iya mulai saat ini kita harus tetap bersyukur gak boleh banyak ngeluh,harus banyak sabar dan cinta bumi, mandi mah urusan nanti yang penting …ngaji!!!

ALLAHU AKBAR!....

 

 

“Fadhilaah.. Kamu beelum pake rok!!……”

“APAAA!!!!!”

 

-TAMAT-

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar