Bandara Sukarno Hatta, Dalam Pesawat Saudi Airlines, dan Tiba Di Madinah: CPH Part 2
Penulis : Irfan Soleh
Pukul 4.30 kita sampai di bandara sukarno hatta, kejadian paling menarik ketika turun dari bis dalam kondisi setengah sadar semua berlari ke bagian pemeriksaan, suara pengeras suara yang gak jelas terdengar mengumumkan barang-barang yang dilarang harus di keluarkan, semuanya berdesak-desakan, baru di bandara saja Allah sudah menguji kesabaran para jamaah haji. Pemeriksaan pun berjalan lancar, jemaah langsung sholat subuh berjama'ah selesai solat subuh saya sempat minum teh tarik, kehangatannya nikmat tak terhingga.
Masih 3 oktober 2011 kira2 sekitar pukul 6.30 kita mulai terbang dengan saudi airlines, setelah beberapa lama terdampar di bandara menunggu jam penerbangan. Seperti biasa crew pesawat memberitahu tata cara safety flight dan keadaan emergency, tapi ada yg beda dgn pesawat yg saya pernah naiki sebelumnya, disini ada instruksi dan bimbingan membaca do'a ketika kendaraan hendak bergerak, wallahu a'alam apa karna ini khusus penumpang haji atau memang kesehariannya seperti ini, karena setahu saya kalau pakai Air Asia ke Malaysia tidak ada instruksi harus membaca do’a terlebih dahulu.
Ada yang unik ketika seat bealt sudah dibuka dan para jama'ah sudah mendapatkan makanan. Harus di akui salah satu tipe masyarakat kita itu suka ikut-ikutan, ketika ada beberapa orang yang mondar mandir jalan jalan kesana kemari entah karna pegal duduk terus atau memang ingin liat suasana pesawat, sontak penumpang yang lain ikut mondar mandir sampai ada yg foto-foto di ruang FIV.
Hal yang sama terjadi di bandara ketika kita disuruh pindah dari tempat pemeriksaan barang ke boarding room ada bapak-bapak yang menyimpan tas nya di elevator yang tidak berjalan, semuanya sama-sama ikut menyimpan tas nya disitu sampai pada akhirnya kita tahu bahwa si bapak tadi nyimpannya asal-asalan alias tidak ada instruksi sehingga ketika ketauan langsung disuruh pindah sama petugas, kita pun menertawakan kebodohan kita sendiri, semuanya terbahak-bahak mendengar pengakuan polos dari bapak tadi
penerbangan Jakarta- Madinah ini cukup lama kira-kira memakan waktu 8-9 jam. Menarik memperhatikan tingkah laku para jama’ah dalam pesawat, ketika cuaca tidak baik, pesawat agak kurang mulus, sontak semuanya berdzikir karna ketakutan, tapi ketika lancar lagi ketawa lagi, manusiawi banget.
9 jam di pesawat lengkap dengan suka dukanya, suasana jama’ah mulai hening ketika sedikit demi sedikit gurun pasir terlihat, jauh berbeda dengan tanah kita di Indonesia yang subur makmur, disini kita hanya melihat hamparan pasir yang begitu luas. Ada rasa haru karena kita bias menginjakan kaki di tanah suci ini, teringat bagaimana perjuangan Rosulullah di kota ini. al hamdulillah tidak henti-hentinya kami memuji pada-Mu Ya Allah pesawat landing dengan baik dan sampai juga kita di Madinah Al Munawwaroh.
Tepat pukul 5 kurang seperempat WIB kami sampai di madinah, Alhamdulillah wa syukru 'ala ni'amillah kita sampai di Madinah. Ketika turun dari pesawat kita langsung dibawa oleh bis ke tempat pemeriksaan pasport, tapi sebelum itu kita diperiksa dulu tentang vaksin meningitis, antri di imigrasi cukup lama setelah itu kita disibukan dengan mencari koper yang dibanting dengan seenaknya oleh pekerja sana. Di rumah kita pak serapih mungkin tapi disini sama petugasnya dibanting seenaknya.
Lucunya banyak koper yang pakai tanda aneh seperti centong nasi, ada yang sama angklung ada yang pakai kain warna warni, ada juga yang pakai boneka, pokoknya asalkan tanda koper kita lain dari yang lain supaya mudah dikenali walaupun kadang-kadang malah tambah membingungkan
Koper pun ketemu, kebingungan lainnya menghampiri. Ternyata koper-koper kita akan langsung diangkut ke hotel jadi sebenernya tidak usah dicari dan dipisahkan sekarang (capee dehh). Kita disuruh langsung naik Bis menuju hotel. Cukup mengherankan karena ternyata Bis nya tidak sebagus yang kita perkirakan. Bus kecil (tiga per empat an gitu lah) tanpa AC yang sudah terbilang jelek yang mengangkut kami ke hotel. Parahnya lagi bus nya putar puter nyari hotel yang dituju. Kita sih husnudon aja mungkin sang supir ngajak kita jalan-jalan dulu melihat pemandangan kota Madinah
Akhirnya sampailah kita di hotel yang bernama Al Mukhtaro al-‘Alami. Badan sudah pegel sudah ingin istirahat tapi disini pun kita perlu kesabaran yang ekstra. Kita menunggu Ketua Rombongan (Karom) mengambil kunci belum lagi kita harus mencari koper yang numpuk banyak sekali di lobi hotel pokoknya sabar, sabar dan sabarlah kuncinya. Kadang memang keindahan dan kenikmatan beribadah itu harus melewati perjuangan terlebih dahulu
Malemnya kita langsung diajak ke mesjid nabawi. Ketika memasuki halamannya, subhanallah perasaan campur aduk bahagia haru karena bisa masuk ke mesjid ini, kaki kanan kami langkahkan sambil membaca do’a khusus. Kemudian kita berjama’ah shalat dan melihat tempat-tempat ijabah, maqam Rasulullah dan raudhoh. Karna malam ini baru pertama kali jadi hanya lihat-lihat saja. Cukup beruntung karena kita termasuk kloter awal jadi di Mesjid Nabawi masih belum terlalu ramai
3 oktober 2011 @ Bandara sukarno hatta, Dalam pesawat saudi airlines, dan Tiba di Madinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar