Renungan Bagi Praktisi Ekonomi Islam
Irfan Soleh
Para Ulama melalui karya-karya kitab nya seolah mengisyaratkan apa yang harus dipelajari terlebih dahulu oleh para pelaku ekonomi islam, pebisnis syariah, entrepreneur qur'ani atau lainnya yaitu agar kita bisa berekonomi sesuai dengan ketentuan islam. Misalnya didalam Kitab Fathul Qorib, Kitabul Buyu' yaitu Kitab yang membahas tentang jual beli ditempatkan setelah Kitab Thaharoh, Kitab Shalah, Kitab Zakat, Kitab Shiyam, dan Kitab Haji. Apa Isyarat, renungan, hikmah yang bisa kita ambil dari urutan kitab tersebut? Bagaimana Para Ulama memposisikan bab jual beli dalam kitab-kitab yang lain?
Syeikh Zainudin bin Abdul Aziz al-Malibari al-Fannani dalam kitab Fathul Mu'in menempatkan bab jual beli atau bisnis setelah bab shalat, bab zakat, bab puasa, dan bab haji umroh, baru setelah itu bab ba'i, bab wakalah dan qiradh, bab ijaroh, bab a'riyah, bab hibah, bab wakaf, bab ikrar, bab wasiyah, bab faroidh dan seterusnya. Hal ini bisa jadi bahan renungan bagi pebisnis syariah, yaitu sebelum mempelajari ilmu ekonomi, bisnis atau manajemen, fahami dulu tata cara thoharoh yang benar, fahami dulu tata cara shalat yang benar. Jangan sampai ngaku nya pegiat bisnis syariah, pegiat ekonomi islam tapi tidak tahu syarat rukun wudhu, tidak tahu syarat rukun dan yang membatalkan shalat
Sehingga hikmah dari hasil perenungan ini adalah agar kita bisa berekonomi sesuai dengan ketentuan islam, agar kita bisa berbisnis sesuai dengan ketentuan syariah, agar bisa menjadi entrepreneur yang menjadikan nilai-nilai al Qur'an sebagai panduan tentunya kita harus memahami islamnya, harus mengenal syariahnya harus bisa membaca, memahami, mengamalkan nilai-nilai Qurannya. Rukun agama islam itu ada tiga yaitu iman, islam, ihsan. Fan ilmu untuk memahami rukun agama tersebut adalah tauhid, fiqih dan tasawuf, maka seyogyanya para pelaku ekonomi islam atau bisnis syariah atau entrepreneur Qurani harus memahami minimal tiga fan ilmu tersebut
Makanya kenapa di Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis yang berupaya mencetak entrepreneur Qurani, yang kita dahulukan adalah para santri bisa membaca Qur'an dengan baik dan benar, baru dilanjut dengan upaya memahami al Qur'an dengan memahami tafsir dan kitab-kitab karya ulama baik fan ilmu tauhid, fiqih, tasawuf, nahwu, sharaf, balaghah, ushul fiqih dan lain sebagainya, dalam kurikulum kami memahami Qur'an nya saja minimal 6 tahun itu pun masih sangat dasar. Setelah itu baru belajar entrepreneurship, ekonomi, manajemen umum, sehingga mencetak entrepreneur Qurani, ekonom islam, pebisnis syariah yang sulit dan membutuhkan waktu lama itu memahami qur'an, syariah dan islam nya, semoga kita bisa melewati semuanya..amin..
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 8 April 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar