Kamis, 27 Oktober 2022

Clustering Economy for Ciamis Entrepreneurial City


" Clustering Economy for Ciamis Entrepreneurial City "

Penulis : Irfan Soleh

Diskusi bulanan ICMI Orda Ciamis edisi 27 hingga 28 oktober 2022 mengangkat tema ragam solusi masalah ekonomi yang bertempat di Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, Pesantren yang berupaya mencetak Wirausaha Qurani (Quranicpreneur). Salah satu masalah yang kita angkat adalah mengenai stigma Ciamis sebagai kota pensiunan, kota yang adem ayem dalam makna yang kurang baik yaitu kota yang laju pertumbuhan ekonominya kurang pesat. Dari mana datangnya stigma Ciamis kota pensiunan? Bagaimana cara kita merubah stigma negatif tersebut menjadi positif? Bisakah kita menjadikan Ciamis sebagai kota wirausaha atau kita istilahkan sebagai Ciamis Entrepreneurial City?

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis, Dadang Darmansyah dalam tulisannya di Kompasiana menyebutkan bahwa dalam teori demografi ada juga yang disebut dengan “Ageing Population” atau  teori penuaan penduduk. Teori ini menjadi landasan suatu wilayah mengalami penuaan jika jumlah penduduk usia lanjutnya lebih dari 7 % dari total penduduk dan ratio ketergantungan tua melebihi 10%. Berdasarkan data demografi tahun 2018, penduduk Kabupaten Ciamis termasuk yang sudah mengalami Aging population atau penuaan penduduk. Mudah-mudahan data terbaru tahun 2022 ada perubahan, namun yang pasti stigma kota pensiun itu harus kita rubah menjadi kota wirausaha, kota atau kabupaten produktif dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, bagaimana caranya?

Salah satu caranya tentu kita harus meningkatkan jumlah entrepreneur nya. Dalam konsep science based entrepreneurship ada 4 poin yang harus dilakukan yaitu mindset, science, action and success. Pertama kita harus merubah mindset masyarakat Ciamis khususnya kaum muda dan usia produktifnya bagaimana agar punya mindset entrepreneur, kemudian yang kedua fasilitasi mereka dengan keilmuan wirausaha nya kerjasamakan dengan kampus, sekolah dan pesantren yang fokus mencetak entrepreneur. Tidak hanya berhenti disana, lanjutkan dengan action, aksi karya nyata dengan nyebur langsung menjadi entrepreneur. Setelah mindset, science dan action nya ada, kita tinggal tunggu hasil kesuksesannya. Perlu ada gerakan masif semua unsur untuk membranding Ciamis sebagai kota wirausaha, even besar dan khusus melibatkan semua elemen untuk menciptakan perubahan menuju Ciamis Entrepreneurial City

Setelah gebrakan gerakan bersama tersebut, dilanjutkan dengan strategi yang lebih detail. Kami dari divisi ekonomi ICMI mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Ciamis fokus terlebih dahulu membantu kluster ekonomi yang sudah secara mandiri dilakukan masyarakat Ciamis di beberapa daerah. Misalnya di Desa Kertaharja, terdapat kluster tepung aren yang sudah sejak tahun 1980 an mensuplai tepung aren ke seluruh pelosok Jawa Barat bahkan Nasional, ada juga kluster tahu bulat, kluster tahu tempe, kluster makanan ringan, kluster ayam pedaging, kluster ayam petelur, klaster pabrik kerupuk dan masih banyak lagi. Pemda Ciamis harus hadir memberi beragam fasilitas kemudahan pada kluster ekonomi kerakyatan tersebut layaknya pemerintah pusat memberi beragam fasilitas pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

Kehadiran pemerintah pada klaster ekonomi masyarakat tersebut akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang akan menopang branding dan membuktikan bahwa Ciamis adalah kota wirausaha, Ciamis Entreprenerial City bukan hanya sebatas slogan belaka. Visi Kabupaten Ciamis yaitu Mantapnya Kemandirian Ekonomi Sejahtera Untuk Semua dengan salah satu misi nya adalah Mengembangkan Perekonomian Yang Berbasis Ekonomi Kerakyatan, Potensi Unggulan Lokal Dan Pemberdayaan Masyarakat, visi misi yang bagus ini jangan hanya ditempel di dinding poster pemda tapi buktikan dengan memberi kemudahan perizinan, buktikan dengan memberi ruang agar klaster ekonomi masyarakat tadi bisa memberi efek pengganda bagi tumbuh suburnya pelaku usaha dan entrepreneur-entrepreneur hebat di Ciamis

Semua pihak harus terlibat agar Ciamis Entrepreneurial City bisa terwujud. Kolaborasi pentahelix sangat diperlukan yaitu sinergi pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, media semuanya bahu membahu mewujudkan ciamis yang mandiri sejahtera untuk semua. Tidak terasa dari jam 20.30 hingga jam 12 malam diskusi bulanan ICMI berjalan, sampai-sampai tanggal pun berganti dari 27 oktober hinggal lewat pukul 12 malam menjadi 28 oktober tanggal dimana pemuda hadir membawa perubahan bagi bangsa ini. Harapannya saya sebagai anak muda yang diberi amanah sebagai Pengasuh Pesantren Raudhatul Irfan, pesantren anak muda dengan kekhasan Quranicpreneurnya bisa ikut andil menyumbang narasi pemikiran dan juga aksi nyata menjadikan Ciamis pusat pertumbuhan ekonomi dan Ciamis kota wirausaha, Ciamis Entrepreneurial City, semoga...Amin...


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 28 Oktober 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar