Senin, 06 Juni 2022

Total Quality Management Pesantren


 Total Quality Management Pesantren

Penulis : Irfan Soleh

Tema Irfani Teacher Capacity Building yang kedua edisi ITCB 7 Juni 2022 adalah Total Quality Manajemen (TQM). Pembahasan ini sangat penting karena setiap pesantren tentu mempunyai visi misi dan tujuan, namun tidak cukup hanya itu, pesantren juga dituntut untuk mempunyai Quality Assurance yaitu sebuah sistem terukur yang menjamin visi misi dan tujuan sekolah terwujud dan terlaksana dengan baik. Menurut Munif Chatib Quality Assurance itu ibarat 2 sisi koin dimana sisi pertamanya adalah sistem dan sisi lainnya adalah pelaksana. Sistem itu didalamnya ada standar mutu manajemen dan TQM adalah salahsatunya. Apa yang dimaksud TQM? Bagaimana implementasi TQM di pesantren? Bisakah pesantren mempunyai Quality Assurance?

Edward Sallis mendefinisikan TQM in Academic sebagai sebuah filosofi tentang perbaikan terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang. Sementar menurut Munif Chatib, TQM in Academic adalah sistem yang terintegrasi dari input, proses dan output semua personel di sekolah yaitu manajemen kepala sekolah, guru & staff, siswa, orang tua, dinas pendidikan, pihak ketiga dan masyarakat sekitar demi terwujudnya kualitas pendidikan. Terdapat 4 Pillar TQM in Academic yaitu konsep/filosofi, aplikasi, manajemen dan alat. Namun dalam tulisan ini yang akan kita bahas hanya beberapa bagian dari konsep atau filosofi dari TQM in Academic.

Munif Chatib membagi konsep TQM in Academic menjadi 10 point. 4 point pertamanya yaitu mengenal konsumen, hubungan langsung konsumen, fokus kepuasan konsumen dan alat ukur kepuasan konsumen. Konsumen pesantren adalah seluruh pihak yang terkait dengan proses pendidikan, baik langsung maupun tak langsung seperti guru&staff, santri, orang tua, dinas, sponsor dan masyarakat. Tugas kita adalah membangun hubungan langsung yaitu membangun perasaan terikat semua pelanggan yang berasal dari lingkungan dan pemberi jasa. Kemudian kita harus bisa meningkatkan kepuasan konsumen pesantren karena kepuasan konsumen harus menjadi prioritas utama tentu harus ada alat ukur dan data agar kita mengetahui seberapa puas konsumen pada jasa yang kita berikan.

Contohnya apakah santri puas dengan pelayanan dapur umum pesantren atau tidak, seandainya hasilnya kurang memuaskan maka perlu ada manajemen dapur yang fokus membenahi masalah tersebut. Kreatifitas menciptakan menu makanan yang bergizi dan tidak membosankan santri meskipun dengan budget pas-pasan sangat diperlukan. Contoh lainnya adalah kenyamanan fasilitas asrama, tantangannya adalah bagaimana kita bisa memberikan hospitality seperti hotel dengan budget seadanya. Pesantren memang bukan restoran apalagi hotel namun apabila pesantren mampu mengimplementasikan manajemen dapurnya seperti restoran dan manajemen asrama nya seperti hotel demi meningkatkan satisfaction para santri tentu dibolehkan. Hanya saja ini tidak mudah karena  tentunya memerlukan dana yang tidak murah. 

Poin lanjutan dari konsep TQM in Academic adalah fokus tepat waktu, prioritas organisasi terbalik, fokus problem dan komplain, prioritas investasi manusia, setiap struktur berkualitas dan mempunyai penilaian kinerja. Namun baru mau mengimplementasikan 4 point pertama filosofi TQM saja tantangannya sudah luar biasa. Tetapi kita tetap harus terus berusaha sebagaimana definisinya pesantren harus terus menerus melakukan perbaikan atau contionous improvement agar konsumen pesantren bisa puas dan bahagia. Karena bahagia berasal dari jiwa, apalagi kami punya mottoa bahagia dengan taqwa dan akhlaq mulia. Quality Assurance yang bisa diberikan pesantren adalah bagaimana mencetak santri yang bertaqwa. Ketaqwaan melahirkan santri yang jika diberi musibah ia sabar dan jika diberi nikmat ia syukur, dan orang yang bersyukur akan memiliki satisfaction level diatas rata-rata. Semoga...

Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis , 7 Juni 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar