Khidmah dan Barokah
Penulis : Irfan Soleh
Acara Halal Bihalal dan Pelantikan HAMIDA Wilayah Ciamis dan Banjar Kamis 9 Juni 2022 telah sukses terlaksana. Ketua Umum Hamida mengatakan bahwa Hamida adalah wadah alumni untuk berkhidmah. Dari sekian banyak ilmu dan teladan yang kami dapatkan dari acara Halal Bihalal dan Pelantikan Hamida Wilayah Ciamis dan Banjar hari ini, ada satu kata kunci yang harus kita perhatikan dan kita amalkan yaitu kata Khidmah. Apa makna atau definisi dari khidmah? Bagaimana para ulama melandasi pola gerak khidmahnya? Khidmah seperti apa yang guru-guru kita contohkan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata khidmah adalah kegiatan, pengabdian, dan pelayanan. Khidmah sendiri berasal dari kata خدم yang menurut bahasa artinya melayani atau membantu, sedangkan khidmah menurut tradisi keagamaan yaitu melayani atau membantu kiai atau guru atau lembaga pendidikan dengan sepenuh jiwa di sertai dengan kesabaran dan keikhlasan semata-mata hanya mencari ridlo Allah semata. Landasannya sangat jelas yaitu kalimah toyyibah lailahaillalloh la maujuda la ma'buda la mathluba la maqshuda illalloh.
Khidmah ini lahir salah satunya dari pengamalan kitab Ta'limul Muta'allim dimana kita diharuskan untuk mengagungkan ilmu dan guru. Imam Burhanul Islam Azzarnuji mengatakan bahwa Seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati keagungan gurunya. Khidmah sudah jauh-jauh hari dicontohkan misalnya oleh sahabat Anas Bin Malik dimana beliau berkhidmah kurang lebih 10 tahun sampai Nabi Wafat dan dengan wasilah khidmahnya, Anas Bin Malik menjadi rujukan keilmuan kaum muslimin pada masa itu, banyak keberkahan yang beliau dapatkan dari berkhidmah.
Acara Pelantikan Hamida hari ini membuka mata saya bagaimana khidmah itu betul-betul di praktekan oleh guru-guru saya sebut saja misalnya Ibu Pengasuh Pesantren Turalak membagikan air minum kepada para tamu, Pengasuh dan dewan kyai pesantren al Hasan siang malam ikut membantu menyiapkan acara ini bahkan tidak pernah absen mengikuti rapat demi rapat demi terselenggaranya acara Hamida. Pengasuh Pesantren Cikanyere dengan sigap mengamankan acara datang paling awal pulang paling akhir. Ada juga yang menyiapkan karpet peserta hingga dini hari, dan masih banyak contoh para pemgasuh pesantren berkhidmah yang tidak terlihat namun semuanya bagi saya sangat luar biasa karena teladan khidmah ada dan begitu nyata di depan mata.
Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani mengatakan bahwa :
ثبات العلم بالمذاكرة، وبركته بالخدمة، ونفعه برضا الشيخ
“Melekatnya ilmu dapat di peroleh dengan cara muthola’ah, dan barokahnya dapat di peroleh dengan cara berkhidmah, sedangkan manfaatnya dapat di peroleh dengan adanya restu dari guru”. Sehingga tidak cukup hanya dengan muthola'ah namun agar ilmu kita barokah harus dengan khidmah. Khidmah itu beragam bentuknya ada yang dengan tenaga, fikiran, harta dan lain sebagainya. Al-khidmah tatarattabu fiha al-barākah, khidmah itu konsekuensinya adalah berkah dan Hamida adalah salah satu wadah bagi kita untuk berkhidmah. Semoga melalui acara Halal Bihalal dan Pelantikan ini tercatat sebagai bentuk khidmah dan kita semua mendapatkan barokah, semoga...Amin...
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 9 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar