Senin, 20 Juni 2022

Comprehensive Assesment


Comprehensive Assesment

Penulis : Irfan Soleh

Secara singkat assesment bisa kita definisikan sebagai penilaian. Berdasarkan fungsinya asesmen dibagi menjadi asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif adalah Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran. Sedangkan asesmen sumatif adalah Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran. Irfani Comprehensive Assesment adalah upaya asesmen menyeluruh yang dilakukan di pesantren dan sekolah Irfani QBS yang berupaya menyeimbangkan kedua asesmen diatas. Keseimbangan keduanya menjadi penting untuk mengubah paradigma belajar yang menitikberatkan pada nilai menjadi belajar yang menitikberatkan pada proses. Bagaimana cara dan upaya kami mengimplementasikan Irfani Comprehensive Assesment?

Buku Merayakan Asesmen Merdeka Belajar karya Najelaa Shihab, Bukik Setiawan dan Penggerak Guru Belajar membuka mata kami bahwa Asesmen itu tidak hanya sebatas ujian tertulis serentak yang biasa kita lakukan tiap tengah maupun akhir semester karena pelajaran bukan hanya sebatas pengetahuan namun juga keterampilan dan sikap dalam interaksi saat mampu melakukan sesuatu. Pendidik dan Pengelola pendidikan harus punya beragam variasi metode penilaian diantara yang dibahas oleh buku diatas adalah  praktik asesmen dalam bentuk pameran karya hasil belajar murid. Beberapa contoh pameran karya yang dibahas buku tersebut diantaranya adalah Panggung kreasi, Pasar anak dan orang tua, Mini Exhibition, pagelaran drama, program kewirausahaan, Pameran digital karya murid dan lain sebagainya.

Buku tersebut kemudian kami diskusikan bersama para guru pada momen Irfani Teacher Capacity Building, ide pun muncul yaitu kami akan membuat proyek kolaborasi beberapa guru dan mata pelajaran. Proyek kolaborasi tersebut kami mulai pada acara Irfani Graduation Day yang akan kita laksanakan pada tanggal 26 Juni 2022. Kami mengundang Owner Event Organizer (EO) untuk menjelaskan pada para santri seperti apa seharusnya menjadi EO yang profesional. Kami menunjuk anak-anak OSIS Smpit Irfani Qbs dan Smait Irfani Qbs sebagai EO acara IGRADA, kemudian opening ceremony nya kami kemas dengan beragam tarian yang kami namakan sebagai The Luster of Archipelago Culture yang akan diisi dengan Tari Badaya, Tari Pendet, Tari Blantek, dan Tari Kurva. Pada Acara IGRADA nya akan diisi dengan penampilan angklung, hadroh, Baca Kitab Kuning, Tahfidz Quran dan Drama berbahasa inggris tentang kisah dalam Al Qur'an. Semuanya dilakukan siswa dan akan menjadi bagian dari Comprehensive Asesment.

Asesmen itu ada asesment as learning, asesment of learning, asesment for learning. Asesment as learning adalah asesmen sebagai proses refleksi pembelajaran, asesment of learning adalah asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran dan asesment for learning adalah asesmen sebagai evaluasi pada akhir proses pembelajaran. Kita berupaya mengubah paradigma belajar yang menitikberatkan pada nilai menjadi belajar yang menitikberatkan pada proses dengan menyeimbangkan ketiganya. Proyek Kolaborasi beberapa mata pelajaran baik mata pelajaran di sekolah maupun di pesantren adalah upaya untuk membuktikan bahwa asesmen kami tidak hanya sebatas pada ujian serentak tertulis pada tengah maupun akhir semester tetapi kami perlihatkan dengan beragam karya siswa baik dengan performance atau unjuk kerja maupun dengan produk atau karya. Sehingga wali siswa atau wali santri tidak hanya melihat nilai di raport namun betul-betul melihat putra putrinya baca kitab kuning, tahfidz Qur'an praktik berbahasa asing, kerjasama teamwork, dan lain sebagainya. Itu adalah hasil proses pembelajaran yang bisa dirasakan dan dinilai langsung oleh orang tua siswa. Mudah-mudahan hal ini terbaca sebagai upaya kami melakulan comprehensive asesment, semoga...Amin...


Senin, 20 Juni 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar