Teladan Literasi K.H. Irfan Hielmy
Penulis : Irfan Soleh
Pertemuan saya dengan K.H. Irfan Hielmy hanya satu kali seumur hidup saya dan tidak lama namun saya sepakat bahwa siapa yang pernah bersua dengan Kyai Irfan Hielmy, menjabat tangannya, menyapanya apalagi berbincang-bincang dengan beliau meski sejenak niscaya akan terkesan dengan kelembutan, kesahajaan, dan kebijakannya. Hal tersebut menggambarkan sosok orang yang berilmu dan bisa dipastikan daya literasinya tinggi. Literasi yang di maksudkan dalam tulisan ini adalah kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, sebagaimana definisi yang disuguhkan oleh Elizabeth Sulzby, Harvey J. Graff, Jack goody dan UNESCO atau the united nations educational, scientific and cultural organization.
Kemampuan membaca K.H. Irfan Hielmy sungguh sangat luar biasa yaitu dalam sehari beliau bisa menghabiskan membaca buku 100-200 halaman bahkan menurut penuturan Haji Rudi, KH Irfan Hilmi hafal setiap judul buku yang telah dibaca nya, berikut warna cover, penulis/ pengarangnya, disimpan di rak/ lemari yang mana dan setiap buku yang ada disudut rumahnya dipastikan sudah terbaca semuanya. Tidak heran jika kitab-kitab yang berjilid tebal pun semuanya dibaca oleh beliau. Beliau juga terkenal seorang kutu buku yang mampu memahami apa yang beliau baca dengan cepat pada waktu itu juga. Tidak hanya faham bahkan hafalannya pun sangat kuat. beliau mampu menghafal bait alfiah ibn malik dalam waktu 7 malam, Jauharul Maknun, Sulamunawwaroq dan ilmu mantik dalam waktu 10 hari, menghafal qashidah burdah 5 hari, dan jurumiyah 1 malam.
Hasil karya tulisan KH Irfan Hilmi berupa buku dan makalah diantaranya buku Bunga Rampai menuju Khoiru Ummah 1 (1994), Bunga Rampai Khoiru Ummah 2 (1996), Bunga Rampai Khoiru Ummah 3 (1999), Masyarakat Madani: Suatu Ikhtiar dalam menyongsong Era Milenium baru (1998), Perspektif al Qur'an tentang hukum, kekuasaan dan keadilan (2001), Pokok-pokok dasar siyasah islam (1999), Sentuhan Wahyu penyadar qolbu; bahan renungan pribadi sufi (2003), Dirasah Islamiyah di Perguruan Tinggi (2007), Wacana Islam Bahan Telaah Anak Bangsa (2000), dan dakwah bilhikmah (2002). Banyak yang bisa kita gali dari tulisan-tulisan beliau namun yang pasti yang harus kita ikuti dan teladani dari beliau dalam konteks literasi adalah biasakan untuk membaca dan menelaah kitab-kitab ilmu pengetahuan minimal 50 lembar hingga 200 lembar per harinya, sanggupkah kita meneladaninya? Semoga...
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 1 Juni 2022
Luar biasa pak ustadz... Terimakasih atas ilmunya.
BalasHapus