Kebangkitan, Pendidikan dan Keikhlasan
Penulis : Irfan Soleh
Hari Senin kemarin tanggal 23 Mei 2022 kami memulai kegiatan Upacara Bendera yang lama terhenti karena pandemi. Pada amanat pembina upacara saya membahas mengenai korelasi antara kebangkitan, pendidikan dan keikhlasan karena pada tanggal 22 Mei kita selalu memperingati hari Kebangkitan Nasional. Siswa siswi baik Smpit Irfani Qbs maupun Smait Irfani Qbs perlu mengetahui apa saja faktor yang melatarbelakangi adanya kebangkitan dan kenapa ia layak untuk diambil pelajaran.
Hari kebangkitan nasional diambil dari tanggal berdirinya sebuah organisasi yang menjadi pelopor pergerkan nasional yaitu Boedi Oetomo. Semangat Boedi Oetomo tidak hanya menumbuhkan semangat nasionalisme dan bangkit dari kondisi penjajahan namun juga bisa kita baca sebagai tempat bertukar ide dan gagasan untuk kemajuan anak bangsa. Semangat perubahan, beragam ide dan gagasan muncul karena para penggeraknya itu berpendidikan.
Perubahan lahir dari orang yang berpendidikan yang tidak hanya berkutat pada pengetahuan namun ilmu yang dimilikinya melahirkan gerakan kebaikan. Bergerak berdasarkan ilmu dan ilmu yang menggerakan keduanya perlu diupayakan. Hal itu bisa kita lihat dari para aktifis Boedi Oetomo yang tidak hanya belajar ilmu di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) tetapi lembaga pendidikan dipakai untuk bergerak dan menggerakan mencari solusi permasalahan yang dihadapi anak bangsa.
Dalam konteks kita sebagai santri semangat untuk bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit menuju perubahan yang lebih baik harus terus digelorakan apalagi kita yang notabene kaum pelajar alias berpendidikan namun yang harus diingat adalah kita tidak asal bergerak dan menggerakan tentu ada ilmu sebagai panduan dan semuanya harus dalam bingkai keikhlasan. Pergerakan santri harus dilandasi ibadah sebagai bentuk penghambaan pada Allah SWT agar penuh makna tidak sia-sia, semoga...Amin...
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis, 25 Mei 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar