" Pemuda dan Politik "
Penulis : Irfan Soleh
Siang ini saya diundang menjadi Narasumber pada Acara LKDD Gerakan Pemuda Ka'bah, salah satu organisasi sayap PPP. Saya pribadi saat ini bukan anggota partai PPP ataupun PARTAI lainnya karena saat ini memilih untuk fokus mengasuh Pesantren Raudhatul Irfan. Fokus saya masih di dunia pendidikan dan ekonomi belum ke politik. Tetapi meskipun belum terjun ke dunia politik bukan berarti kita tidak melek tentang politik dan jangan juga anak muda anti terhadap politik. Kenapa sekarang banyak sayap partai yang menyasar anak muda? Peran apa yang bisa kita lakukan untuk dunia politik dan Indonesia? Setidaknya pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan kita bahas pada tulisan sederhana ini.
Saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi yaitu suatu kondisi dimana populasi masyarakat akan didominasi oleh individu-individu dengan usia produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang usia 15 hingga 64 tahun. Ternyata Peningkatan jumlah penduduk usia produktif terjadi lebih cepat dari perkiraan pemerintah. Pada September 2020, jumlah penduduk usia 15-64 tahun sudah mencapai 70,7% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 191 juta. Hasil Rilis Badan Pusat Statistik, Jumlah Penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh usia muda. Generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dan generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia.
Data diatas bisa jadi alasan kenapa banyak partai politik yang fokus menggarap anak muda. Misalnya PKS dengan PKS Muda nya, PKB dengan Garda Bangsa nya, dan PPP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah nya. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Justru bagus karena banyak jalan bagi para pemuda untuk ikut andil berkontribusi memajukan Indonesia. Hanya saja tentu kita harus hati-hati juga jangan sampai pemuda hanya dijadikan 'objek politik' dalam arti negatifnya yaitu sarana pemuas nafsu kekuasaan semata. Bagaimana cara nya agar tidak terjadi seperti itu? Disinilah pentingnya motivasi bahkan niat yang benar ketika kita ikut andil dalam sebuah organisasi. Motivasi berorganisasinya harus benar dan baik. Ketika motivasi nya salah akan melahirkan tindakan yang salah. Ujung-ujungnya citra negatif politik tetap akan negatif dan pemuda dengan segudang kreatifitas dan inovasinya tidak akan bisa merubah wajah suram perpolitikan Indonesia.
Sehingga perlu ada pembekalan ilmu yang kontinyu bagi para pemuda yang akan ikut andil pada organisasi sayap partai agar bisa merubah citra negatif partai politik. Persiapan akhlaq yang mulia pun tidak kalah pentingnya karena godaan politisi itu katanya luar biasa besarnya. Sehingga setiap partai manapun sangat perlu mempersiapkan akhlaq yang mulia bagi para kader nya. Teorinya mudah namun implementasinya tentu tidak mudah. Meskipun begitu optimisme tetap diperlukan. Jadi bagi para pemuda yang akan berperan ikut andil dalam dunia politik mulailah dari niat dan motivasi yang benar diantaranya adalah membuang hal-hal yang negatif dalam politik dan menghiasinya dengan ragam kebaikan. Jadikan organisasi sayap partai politik dan partai politik, di sayap partai dan partai manapun kita berperan, sebagai sarana kita menjadi orang yang bermanfaat untuk ummat dan sarana berkontribusi untuk memajukan Indonesia yang kita cintai, semoga...Amin...
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis , 9 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar