Para peserta Diklat Supervisi pembelajaran IPA angkatan ke 10 dibagi handout simulasi supervisi pembelajaran IPA agar kepala sekolah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan supervisi pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Menurut Zepeda (2017) tujuan supervisi pembelajaran adalah upaya formatif dan terfokus bersama guru untuk mendorong pertumbuhan, perkembangan, interaksi, pemecahan masalah tanpa kesalahan, dan komitmen untuk membangun kapasitas. Pada tulisan kali ini, Saya mencoba meringkaskan apa yang saya dapatkan dari diklat ini khususnya mengenai tujuan, pendekatan dan teknik supervisi akademik.
Menurut Sergiovanni, yang dikutip kemendikbud dan handout diklat, terdapat 3 tujuan supervisi akademik yaitu 1) untuk membantu guru meningkatkan kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan semua kemampuannya untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik. 2) untuk memeriksa atau memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan. Dan 3) untuk mendorong guru meningkatkan kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dan memiliki komitmen terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Terkait dengan pendekatan atau teknik pemberian supervisi, sebenarnya sangat bergantung kepada prototipe orang yang disupervisi namun setidaknya terdapat 3 pendekatan yaitu 1) pendekatan langsung atau direktif dimana kepala sekolah memberikan arahan langsung kepada pendidik. 2) pendekatan tidak langsung (non-direktif) yaitu cara pendekatan terhadap permasalahan dengan menggunakan media perantara. Dan 3) pendekatan kolaboratif yaitu pendekatan supervisi yang dilakukan oleh sesama guru. Sesama guru bertanggung jawab terhadap pertumbuhan profesional mereka, belajar kooperatif dan saling bekerja sama. Menurut Quiroz (2015), memilih pendekatan merupakan proses yang harus dilakukan secara hati-hati, harus dipertimbangkan pendekatan mana yang efektif.
Kemudian teknik supervisi ada untuk individual dan kelompok. Ada 5 macam teknik supervisi individual yaitu 1) kunjungan kelas yaitu teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah sebagai supervisor untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. 2) observasi kelas yaitu mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. 3) pertemuan individual yaitu satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor guru. 4) kunjungan antar kelas yaitu guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri. 5) menilai diri sendiri yaitu penilaian diri yang dilakukan oleh diri sendiri secara objektif. Sementara Teknik supervisi kelompok didefinisikan dengan satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Untuk menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat, seorang kepala sekolah harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang dibina dan karakteristik setiap teknik diatas serta sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Mudah-mudahan ringkasan materi ini bisa bermanfaat, Amin...
Grand Cordela Hotel, 7 Oktober 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar