Jumat, 10 September 2021

KITAB KUNING METODE IRFANI


" KITAB KUNING METODE IRFANI "

Penulis : Irfan Soleh

Pesantren di Indonesia terdiri dari beberapa corak diantaranya adalah tradisional dan modern. Mengutip Wikipedia, Pesantren Salaf atau Salafiah adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji kitab kuning dan untuk pesantren Modern tidak ada definisi dan kriteria yang pasti namun diantara ciri khas pesantren Modern adalah penekanannya pada bahasa asing (baca: Arab dan Inggris) dalam percakapan kesehariannya. Tidak sedikit pula pesantren yang mengkombinasikan kedua corak salafiah dan modern yaitu dengan mengkaji kitab kuning juga bahasa Asing Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis termasuk salah satu yang menerapkan corak tersebut.

Corak apapun yang dipilih tentu terdapat kelebihan dan kekurangannya. Dr Hamid Fahmi Zarkasyi didalam pengantar buku filsafat dan praktik pendidikan Islam menyinggung kelemahan dari kedua corak baik salafiah maupun modern. Pesantren Salafiah yang mengkhususkan mengkaji kitab kuning terpaksa mengorbankan ilmu umum. Kekayaan kitab kuningnya belum dapat memainkan peranannya yang berarti terhadap kajian ilmu fardhu kifayah. Di sisi lain kurikulum pesantren Modern pun bukan hasil dari konsep ilmu yang integral, melainkan lebih merupakan upaya integrasi ilmu agama dan ilmu umum dengan mempelajarinya secara bersamaan. Jika tidak mengembangkan ilmu-ilmu kunci secara otodidak, alumni pesantren Modern pun belum dapat memberi sumbangan yang berarti dalam mengembangkan ilmu-ilmu islam.

Kritik yang juga sering dialamatkan pada Pesantren Salafiah adalah hanya menguasai kitab kuning saja tanpa bisa mengeksplore kitab-kitab kontemporer karena bahasa arab yang dikaji hanya bahasa arab kitab kuning. Kemudian kritik yang sering di dengungkan bagi pesantren Modern adalah lemahnya santri modern pada penguasaan kitab kuning klasik (kutub at-turats) karena terlalu fokus pada penguasaan bahasa Arab modern dan bahasa inggris. Sehingga perlu ada upaya untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada kedua corak tersebut. Kritik diatas dijadikan penyuntik semangat mencari sokusi agar bisa menjadi lebih baik. Hal itulah yang menjadikan Pola hybrid atau kombinasi kitab kuning dan bahasa asing menjadi pilihan kami.

Kitab Kuning Bilingual, yang kami namakan sebagai Kitab Kuning Metode Irfani, menjadi bukti keseriusan kami dalam mengkombinasikan kitab kuning dan bahasa Asing. Para santri tetap bisa mempelajari dan menguasai kitab kuning juga sekaligus mempelajari dan mengasah kemampuan bahasa inggrisnya. Proses penerjemahan kitab kuning kedalam bahasa inggris secara bertahap terus kami lakukan. Saat ini baru Kitab Safinah, Kitab Riyadhul Badi'ah dan Tafsir Jalalain Juz 2 yang sudah kami cetak dan menjadi kitab wajib para santri pesantren Raudhatul Irfan Ciamis. Kitab Kuning Metode Irfani tidak hanya diterjemahkan kedalam bahasa inggris namun juga kedalam bahasa sunda lengkap dengan 'rarangken' i'rob nya dan juga bahasa Indonesia. Semoga Kitab Kuning Bilingual atau Kitab Kuning Metode Irfani bisa menjadi salah satu solusi buku ajar bagi pesantren yang menerapkan pola kombinasi Salafiah dan Modern.

SMPIT-SMAIT IRFANI Bilingual School, 11 September 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar