Setelah Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis menjuarai OPOP pada tahun 2019, banyak pesantren yang bertanya dan mengkonsultasikan bisnis pesantrennya. Beberapa diantaranya ada yang baru mau merintis dan ada juga yang sudah berjalan namun ingin bisnisnya terus berkembang. Diantara referensi literatur yang kami punya untuk mendeteksi di fase mana sebuah bisnis berada adalah buku it's easy Building Up A Business; 6 Langkah Membangun Bisnis yang Menguntungkan dan Terus Berkembang Tanpa perlu "Diawasi" karya Cahyadi Kurniawan. Mau tau apa saja 6 langkah tersebut? Di fase manakah bisnis pesantren kita?
Sebelum memulai usaha kita harus melihat alasannya terlebih dahulu, apa alasan menjadi pengusaha atau apa alasan menjalankan sebuah bisnis. Kalau dibuku tersebut bisa jadi karena pilihan bebas atau karena situasi yang memaksa tapi bagi pesantren tentu niat ibadah yang pertama dan utama adapun selanjutnya biasanya untuk membantu keuangan pesantren baik pembangunan sarana dan prasarananya ataupun untuk membantu beasiswa para santri yang tidak mampu. Santri dan Civitas pesantren sudah sangat faham bagaimana peran niat yang benar sebelum memulai sebuah aktifitas. Niat yang benar kemudian dijalani dengan proses yang baik insya Allah akan menghasilkan sesuai dengan yang kita harapkan. Prosesnya ada enam fase yang harus dilewati.
Fase pertama dinamakan dengan fase cari makan atau Survival. Pada fase ini perusahaan sedang berjuang untuk mencari makan. Tantangan utamanya adalah bagaimana mempertahankan perusahaan tetap survive. Perusahaan harus mampu mendapatkan pemasukan sebelum cadangan dana yang dimilikinya habis. Pada fase ini, perusahaan harus mampu mengatur aliran kas nya, segera mendapatkan pemasukan dan berusaha menghemat dana yang ada. Pada fase ini struktur perusahaan masih seadanya bahkan biasanya semua lini kerja dilakukan sendiri dan arus kas menjadi fokus utama. Cashflow harus sangat diperhatikan karena cash bagaikan darah bagi perusahaan. Perusahaan harus fokus untuk melampaui BEP artinya usaha pesantren kita harus berusaha untuk mendapatkan pemasukan yang melebihi total biaya operational yang dikeluarkan.
Fase kedua adalah fase cari duit (predictable cash growth). Fokus usaha pada fase kedua adalah meningkatkan penjualan sehingga perusahaan harus fokus pada kegiatan pemasaran dan penjualan serta menciptakan pelanggan yang setia. Pada fase ini kita harus membangun tim pemasaran dan penjualan yang solid. Hal tersebut bisa dimulai dengan merekrut orang-orang yang berpotensi, melatih mereka, serta menjaga dan merawat mereka. Kita pun harus mengembangkan pengetahuan mengenai pasar yang kita hadapi. Jangan lupa fokus kita pada fase ini memang membesarkan omzet tapi harus diperhatikan juga terkait kualitasnya karena bisa jadi bumerang bagi kita kedepannya jangan sampai ada kekecewaan melanda hati customer kita.
Fase ketiga adalah Cari Sistem (systemize the routine). Fokus perusahaan pada fase ini adalah sistematisasi organisasi dan pengembangan perusahaan. Perusahaan sudah mulai berkembang, pekerjaan semakin banyak, dan struktur organisasi sudah semakin besar sehingga sistematisasi harus dilakukan. Sistematisasi bisa dilakukan dengan membuat struktur organisasi yang jelas, job description beserta KPI serta SOP masing-masing departemen. Pada fase ini juga, perusahaan perlu melakukan positioning produk atau jasa yang mereka jual sehingga bisa lebih efektif dan efisian dalam melayani customer.
Fase keempat adalah Cari Orang (Talent Building). Pada fase ini sumber daya manusia merupakan tulang punggung perkembangan perusahaan. Sehingga perusahaan harus menarik orang-orang yang bertalenta, berkualitas dan mau bekerja demi tujuan perusahaan. Perusahaan fokus pada pembentukan tim yang solid. Untuk membentuk tim yang solid diperlukan beberapa hal seperti pemimpin yang berjiwa besar, tujuan bersama yang jelas, aturan main yang difahami oleh semua anggota tim, rencana kerja yang jelas dan terperinci dan keterlibatan penuh seluruh anggota tim.
Fase kelima dan keenam adalah ekspansi melalui sinergi (expansion through synergy) dan meraup hasil yang gemilang. Pada fase ini perusahaan sudah besar dan dikenal masyarakat luas sehingga saat nya ekspansi baik dengan membuka cabang baru, franchise, menjual licencing pada pengusaha lain atau melakukan joint venture dengan perusahaan lain. Pada fase ini kita sudah meninggalkan kegiatan operational sehari-hari perusahaan tinggal menerima hasil atau return dari pembagian dividen atau hasil transaksi perusahaan kita. Meskipun tentu sifat manusia tidak akan pernah puas yang jelas kalau melihat konsep life cycle product cara agar perusahaan terus growing adalah dengan kreatifitas dan inovasi yang tiada henti.
Setelah mengetahui fase-fase diatas, kita tinggal melakukan muhasabah kira-kira unit usaha atau perusahaan pesantren kita sudah difase mana. Kemudian terus berkreasi dan berinovasi agar bisa meningkat dari fase satu menuju fase-fase selanjutnya sampai pada bisnis bisa berjalan dan kita bisa dengan tenang fokus mengajar para santri. Duduk manis ngajar santri dengan income datang tidak dicari dan tanpa henti. Kami punya divisi konsultan bisnis sekiranya ada pesantren-pesantren yang membutuhkan jasa konsultasi kami tinggal datang atau hubungi tim pondok Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis - Quranicpreneur Bilingual School , semoga kita bisa bersinergi..Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar