Penulis : Irfan Soleh
Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan memahami baca-tulis dan kemampuan menggunakan bahasa tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran membaca dan menulis (IASP, 2020). Apa pentingnya gerakan literasi baca tulis? Bagaimana kami memulai dan membiasakan gerakan tersebut?
Gerakan literasi baca tulis sangat penting bagi peserta didik karena skill baca tulis merupakan bagian dari kecakapan abad 21. Gerakan ini bisa meningkatkan kemampuan skill baca tulis peserta didik dan skill baca tulis adalah skill dasar yang merupakan prasyarat orang terdidik. Apalagi sebagai seorang muslim kita mengetahui bahwa Firman pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW adalah perihal membaca sebagaimana yang terekam dalam QS al alaq ayat 1. Perintah membaca juga mengharuskan adanya tulisan, sesuatu untuk dibaca. Jadi membaca dan menulis seharusnya kita niatkan sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Untuk itu baca tulis harus jadi budaya civitas lembaga pendidikan.
Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi di mana literasi membaca dan menulis menjadi suatu kebiasaan yang baik wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa dikerjakan dan sudah mendarah daging sebagai akibat dari proses pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran literasi di sekolah. Ada beberapa hal yang kami lakukan dalam rangka membudayakan baca tulis diantaranya adalah kami membentuk FLPI (Forum Lingkar Pena Irfani), wadah bagi siswa siswi penggerak literasi, kemudian tahap proses pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Contohnya seperti penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar (nyaring dan/atau dalam hati), penyediaan/pemilihan buku bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman Pada tahap pembiasaan. Kemudian kami akan meminta tulisan dari apa yang dibaca.
Pada malam minggu 21 Agustus 2021 kami memberikan pelatihan cara membuat resensi buku dan meminta hasil resensinya dan alhamdulillah semua nya antusias mengikuti program tersebut dan mengumpulkan hasil resensinya tepat waktu. Kemudian pada Tahap Pembelajaran, dimana pada tahapan ini membaca dan menulis dikaitkan dengan materi pembelajaran, kami mengharuskan guru-guru mendukung program ini, tidak hanya guru bahasa Indonesia tapi seluruh guru, semua mata pelajaran di Smpit Irfani Qbs, Smait Irfani Qbs dan Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis. Ini baru langkah awal dan semoga kedepan baca tulis bisa betul-betul membudaya, amin...
SMPIT-SMAIT IQBS, 23 Agustus 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar