Kamis, 22 Juli 2021

TUGAS MANUSIA, MA'RIFAH DAN KALIMAH TOYYIBAH


TUGAS MANUSIA, MA'RIFAH DAN KALIMAH TOYYIBAH

Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Dzariat ayat 56 yang artinya " Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan suapaya mereka menyembah-Ku". kata liya'buduni biasanya diartikan dengan ibadah sehingga tujuan kita diciptakan itu untuk beribadah kepada Allah namun dikalangan tasawuf kata liya'buduni itu diartikan sebagai liya'rifuni (untuk ma'rifah kepada-Ku). Kenapa diartikan ma'rifah? Lantas bagaimana caranya agar kita ma'rifah?

Syeikh K.H. A. Shohibulwafa Tadjul Arifin didalam kitab miftahussudur menyatakan bahwa faman lam ya'rifhu fakaifa ya'buduhu (siapa yang tidak ma'rifah kepada Allah bagaimana mungkin ia bisa beribadah atau menyembah-Nya) sehingga tugas kita sebagai manusia itu harus ma'rifah agar kita bisa beribadah kepada-Nya. Ma'rifah dapat terwujud dengan menyibakan tirai penghalang berupa nafsu dari cermin hati dengan cara tasfiyah/membeningkan/membersihkan cermin tersebut, sehingga seseorang akan melihat pada cermin itu keindahan harta yang tersimpan dalam sirr, dalam kedalaman hati. 

Cara tasfiyatul qulub/membersihkan membeningkan hati yang dilakukan Rosululloh SAW adalah dengan mentalqin (mengajarkan) kalimah toyyibah (lailahaillalloh) kepada para sahabatnya. Kalimah toyyibah juga dapat mensucikan jiwa dari noda dan sifat-sifat kebinatangan, mensucikan pendzikirnya dari syirik jaliy dan khofiy, mengosongkan hati dari tirai penghalang, menyibakan ilmu laduni (ilmu yang dilimpahkan langsung dari Allah dan Rahasia Ghaib) bagi mereka yang mendzikirkan kalimah lailahaillalloh secara konsisten, benar dan ikhlas.

Oleh karena itu jelas bahwa Allah SWT menciptakan manusia untuk ma'rifah kepada-nya. Cara agar kita bisa ma'rifah adalah dengan tasfiyah, senantiasa membersihan membeningkan hati dan jiwa kita dan Rosul mengajarkan tasfiyatul qulub para sahabatnya dengan talqin kalimah toyyibah. Manfaat kalimah toyyibah bisa kita dapatkan syaratnya harus dari hamba Allah yang taqwa, bersih dari segala apapun selain Allah SWT. Kalau dalam Thoriqoh (Qodiriah Naqsyabandiyah salah satunya), kita mengambilnya dari guru mursyid yang sanadnya sampai pada Rosululloh dan Allah SWT. 


Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis 23 Juli 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar