PERAN PESANTREN SEBAGAI KATALISATOR DALAM PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN SYARIAH
Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK tahun 2019 menunjukan indeks literasi keuangan nasional mencapai 38,03 % sedangkan indeks literasi keuangan syariah nya hanya 8,93 %. Tingkat literasi harus terus ditingkatkan karena literasi berhubungan dengan pengetahuan, keyakinan dan keterampilan masyarakat dalam hal keuangan. Bagaimana caranya? Apa yang bisa kita lakukan (khususnya pesantren)?
Sebelum kita jawab kita harus mengetahui terlebih dahulu 4 kategori literasi secara ringkasnya yaitu 1) well literate; memiliki pengetahuan, keyakinan dan keterampilan, 2) sufficient literate; memiliki pengetahuan dan keyakinan, 3) less literate; hanya memiliki pengetahuan saja dan 4) not literate tidak memiliki ketiganya baik pengetahuan, keyakinan maupun keterampilan keuangan. Penelitian yang dilakukan Dr Rita dkk (2019) terkait literasi keuangan syariah dikalangan pondok pesantren menyimpulkan bahwa pemahaman ekonomi syariah dan perbankan syariah masuk pada kategori sufficient literate dan pemahaman asuransi & pasar modal syariah kategorinya less literate.
Untuk meningkatkan tingkat literasi tersebut tentu perlu sinergi dan kolaborasi semua pihak diantaranya Industri keuangan syariah, organisasi/asosiasi/komunitas, pemerintah juga lembaga pendidikan dan pesantren tentu masuk didalamnya. Kabar gembiranya KNEKS sedang menyusun strategi nasional pengembangan materi edukasi untuk peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah dimulai dari fase usia 0-6 tahun sampai diatas 56 tahun agar materi literasinya bisa disesuaikan. Bahkan KNEKS mempunyai program inovasi media pembelajaran melalui permainan edukasi dan media bebasis audio visual.
Sekarang dimana andil pesantren? Tentu pesantren bisa menjadi katalisator peningkatan literasi karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Banyak masyarakat juga pelaku UMKM yang tidak punya waktu mengikuti webinar, seminar, training, workshop sehingga Kami di Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis dakwah dengan berbagai cara diantaranya bagi yang melek zoom melalui zoominar sekolah keuangan syariah tiap 2 minggu sekali, juga kami aktif menyampaikan dakwah ekonomi syariah melalui seminar, majlis ta'lim dan khutbah jum'at. Pesantren bisa menjadi katalisator peningkatan literasi Namun permasalahannya kita harus mengetahui terlebih dahulu tingkat literasi stakeholder pesantrenya. Perlu ada penelitian khusus pada 27 ribu pesantren di Indonesia dan pesantren harus masuk kategori well literate agar bisa ikut andil mewujudkan Visi Indonesia yang Mandiri, Makmur, madani dengan menjadikan Indonesia Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.
Pesantren Roudhotul Irfan ; Quranicpreneur Boarding School 3 Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar