DISIPLIN POSITIF VS DISIPLIN BIASA
Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.
Berawal dari masukan beberapa wali santri yang menginginkan putra putrinya disiplin namun tetap bahagia, akhirnya kami mencari cara agar para santri Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis bisa disiplin terhadap peraturan namun dengan penuh kesadaran dari internal dirinya. Jawabannya ternyata ada pada konsep Disiplin positif. Irfan Amalee menulis buku yang berjudul disiplin +, 7 prinsip disiplin welas asih tanpa hadiah dan hukuman. Didalam buku tersebut dibahas mengenai 7 kesalahpahaman mendasar tentang kedisiplinan dalam praktik kedisiplinan dan pengasuhan juga menyajikan 7 prinsip disiplin positif yang akan mengubah cara pandang dan praktik kita dalam mendidik. Lantas Apa bedanya disiplin biasa dengan disiplin positif?
Ringkasnya Irfan Amalee membuat konsep 7 prinsip disiplin welas asih tanpa hadiah dan hukuman yaitu pertama kesadaran internal bukan kendali dari luar, kedua konsekwensi logis bukan hukuman, ketiga dukungan bukan hadiah, keempat koneksi sebelum koreksi, kelima memahami bukan menghakimi, keenam mengendalikan diri bukan mengendalikan orang lain, dan ketujuh lembut sekaligus tegas. 7 hal inilah yang membedakan disiplin positif beda dengan disiplin biasa. Tidak hanya berhenti pada tataran konsep, Irfan Amalee juga berhasil menerapkan disiplin positif pada pesantren welas asih yang beliau dirikan.
Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian. Sayangnya konsep disiplin yang diterapkan dalam sistem pendidikan kita mengarah pada ketaatan jangka pendek yang dikontrol oleh otoritas dan identik dengan hukuman padahal manusia memiliki kesadaran internal dan mampu menciptakan makna atas apa yang dia lakukan. Disiplin positif itu menumbuhkan kesadaran internal, menumbuhkan ketaatan jangka panjang dan memelihara harga diri kemanusiaan.
Para santri juga orang tuanya punya sensitivitas yang tinggi sehingga mereka bisa membaca energi yang keluar dari sikap yang kita pilih. Mereka bisa membedakan antara sikap lembut atau lembek, dan tegas atau keras. Pesan yang lembut akan diterima telinga dan hati dan pesan yang tegas memberi kesan penekanan pada komitmen yang harus ditaati tanpa bisa ditawar-tawar. Menjadi lembut tapi tegas itu tidak mudah, ada ilmu nya. Salah satunya adalah ilmu disiplin positif. Oleh karena itu kami Pesantren Roudhotul Irfan ; Quranicpreneur Boarding School , Smpit Irfani Qbs , Smait Irfani Qbs akan berupaya mengaplikasin konsep disiplin positif semampu kami dan mudah-mudahan menjadi solusi agar para santri disiplin namun tetap bahagia menjalaninya, semoga...Amin....
30 Juli 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar