Rabu, 26 Mei 2021

KENAPA SAYA DI TALQIN DZIKIR DAN MASUK TAREKAT ?

 


 " KENAPA SAYA DI TALQIN DZIKIR DAN MASUK TAREKAT ? "

Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.

 

Tepat setahun yang lalu yaitu tanggal 25-05-2020 m / 3 syawal ( Romadlon dua ) -1441  h , Jam : 19,19 WIB, Pangersa Abah mengangkat saya  menjadi petani pohon anti gempa ( Wakil Talqin 183 ) TQN PP Suryalaya untuk memberikan talqin dzikir kepada siapa saja yang mau serta bimbingan  amaliyahnya. Saya tidak minta dan bahkan tidak mengerti kenapa dan bagaimana mentalqinkan dzikir karena motivasi saya masuk thoriqoh hanya ingin belajar membersihkan diri dan belajar melawan hawa nafsu.

Apa hubungannya talqin dzikir dengan membersihkan diri? Syekh Abdul Qodir Al Jailani didalam kitab Sirrul Asror yang diterjemahkan oleh KH Zezen Bazul Asyhab pada pasal 13 menjelaskan terkait 2 macam thoharoh atau bersuci. Pertama bersuci lahir dilakukan dengan menggunakan air dan kedua  bersuci batin dilakukan dengan cara tobat, talqin, membersihkan qalbu dan menjalankan tarekat.

Di dalam kitab miftahussudur, KH Sohibul Wafa Tajul Arifin menuliskan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu memperingatkan  (mentalqinkan) kalimah toyyibah kepada sahabat-sahabatnya guna membersihkan hatinya, membersihkan jiwanya, menyatakan hubungan dengan Tuhannya dan mencapai kebahagiaan yang suci. Jadi awalnya alasan membersihkan diri, jiwa, atau batin itulah kenapa saya mau di talqin

Lantas kenapa saya memutuskan masuk Tarekat? Awalnya termotivasi oleh KH Taufiqul Hakim, pengarang metode Amtsilati, yang sukses mendirikan pesantren sejak usia 20an tahun dan menurut saya kunci kesuksesan beliau adalah olah ruhani nya melalui tarekat. Dan memang seseorang dikatakan 'Alim ketika ia mumpuni ilmu dzohir dan ilmu batinnya. Syareat, Tarekat, Ma'rifat dan hakikat.

Saya mendirikan pesantren di usia 27 tahun dan ingin berupaya mengikuti jejak langkah Romo Yai KH Taufikul Hakim meskipun jujur saya gagal terus karena selalu gagal melawan hawa nafsu. Semakin saya sering kalah melawan hawa nafsu, justru semakin kuat keinginan saya  mengamalkan dzikir berthoriqoh, karena melalui tasawuf, seseorang akan terus berupaya membersihkan batinnya dengan cahaya ma'rifat dan tauhid.

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani membersihkan Qolbu hanya dapat dilakukan  dengan memulazamahkan dzikir melalui talqin. Posisi talqin (sebagaimana orang memotong rumput) adalah alat untuk memotong segala sesuatu selain Allah SWT dari Qolbu orang yang di talqin.

Pada akhirnya Talqin dzikir, masuk tarekat dan lainnya tidak ada tujuan lain kecuali lailahaillalloh la maujuda, la ma'buda la mathluba la maqshuda illalloh... ilahi anta maqshudi wa ridhoka mathlubi...'athini mahabbataka wa ma'rifataka...semoga...Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar