Makna Liburan Bagi Santri Raudhatul Irfan
Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.
Minggu malam Senin, kami mengumumkan bahwa Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis 'libur' selama 3 minggu sontak kebahagiaan para santri pun membuncah tak terbendung bahkan terlihat acara muwadaah sampai larut malam pun mereka sangat bersemangat.
Pada sesi amanat kami mencoba mengganti istilah libur dengan belajar dirumah, lantas apa yang mereka pelajari? Mereka akan belajar menerapkan atau mempraktikan akhlak karena, meminjam istilah taksonomi bloom, pendidikan yang baik harus menggarap 3 ranah kemanusiaan yaitu kognitif (intelektual), afektif (emosional) dan psikomotorik
Di pesantren Raudhatul Irfan kami berupaya menggarap ketiga ranah tersebut sehingga jangan sampai para santri hanya mengetahui ilmu, memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu tapi juga sampai pada mewujudkan dalam tindakan nyata. Kami berupaya menanamkan kepada para santri untuk tidak hanya punya kekuatan AKIDAH dan kebenaran IBADAH tetapi juga harus sampai pada praktik AKHLAQULKARIMAH yang menjadi mahkota ajaran islam.
Para santri di rumahnya masing-masing nanti akan dilihat sejauh mana upaya praktik pengamalan apa yang kami tanamkan pesantren dengan 3 indikator tadi yaitu kekuatan akidah, kebenaran ibadah dan tercermin dalam praktik akhlaqulkarimah, di pesantren tidak ada tes tulis seperti PAS di sekolah tapi sesungguhnya tes mereka adalah bagaimana akhlak mereka selama di rumah dan ini yang menjadi alasan kenapa di Raudhatul Irfan pembagian raportnya nanti setelah liburan karna ada satu nilai yang belum rampung yaitu nilai dari akhlaq yang mereka amalkan selama di rumah.
Jadi sebenarnya ini liburan ataukah ujian?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar