KONSEP PENDIDIKAN BERBASIS ADAB MENURUT S.M.N.A.A
Penulis : Dr. H. Irfan Soleh, S.Th.I., MBA.
Ta’dib merupakan istilah khas bagi pendidikan yang mengedepankan dan meninggikan adab sebagai landasan konsep dan praktiknya.. Al-Attas memandang bahwa persoalan adab merupakan persoalan penting dan utama yang menjadi sumber dari berbagai persoalan kaum muslimin saat ini. Menurut Al-Attas kehilangan adab (the loss of adab) yang diderita kaum muslimin hari ini disebabkan oleh kekeliruan dan kesalahan dalam memahami ilmu.
Dalam pandangan Al-Attas persoalan ilmu dan adab bukanlah persoalan yang terpisah secara mutlak melainkan keduanya saling terkait satu sama lain. Oleh karena adab merupakan bagian dari pra-syarat ilmu, maka Al-Attas menegaskan hubungan ilmu dan adab sebagai hubungan yang tidak terpisahkan sebab tidak ada ilmu yang benar dapat dikuasai tanpa pra-syarat adab pada 6 penuntutnya dan kepada siapa ilmu itu diberikan (Al-Attas, 2010: 130).
Peranan adab dalam permasalahan umat hari ini yang Al-Attas sebut dengan dilema kaum muslimin, menjadikan adab sebagai kata kunci penting sebagai upaya memperoleh penyelesaiannya kembali. Konsep adab yang dikemukakan oleh Al-Attas tidaklah sama dengan pengertian adab yang dipahami secara umum. Istilah adab saat ini telah digunakan secara sempit dengan membataskannya hanya pada persoalan sikap sopan-santun semata.
Padahal menurut Al-Attas, adab bukan hanya perkara tatakrama dan sopan-santun secara lahir semata, melainkan lebih dulu adab merupakan suatu aksi (action) di dalam batin manusia yang melibatkan organ-organ batin manusia seperti akal (aql), kalbu (qalb), jiwa (nafs) dan ruh.
Oleh karena itu, cakupan makna adab sebagaimana dijelaskan oleh Al-Attas sangatlah kompleks. Bagaimana konsep pendidikan berbasis adab menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas? Jawabannya temukan dihalaman demi halaman pada buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar